Hasil Survei, AJP Menang di Kendari

HASIL SURVEI - Hasil survei yang dilakukan Parameter Strategis Indonesia terhdapa keterpilihan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Kendari. (Fadli Aksar/ZONASULTRA)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga survei Parameter Strategi Indonesia (PSI) merilis hasil survei terhadap elektabilitas peserta pemilu 2019, salah satunya Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dilakukan di wilayah Kota Kendari selama 20 sampai 30 Maret 2019 lalu.

Hasilnya, Caleg yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar) Aksan Jaya Putra (AJP) unggul 8,2 persen. Berturut- turut Iqbal Abdullah Bafadal 4,4 persen, Sudarmanto Saeka 4,2 persen, La Ode Umar Bonte 3,8 persen, Abdurrahman Saleh 2,8 persen. Muhammad Nasir Andi Baso 2,4 persen.

Kemudian, Hasan Basri Usman 2,0 persen, Ahmad Rivai Budiman 2,0 persen, La Ode Aca 1,6 persen, Suri Syariah Mahmud 1,2 persen, Sulkhani 1,2 persen, Asrum Tombili 1,2 persen, caleg lain 10,5 persen, hanya memilih partai 27,0 persen dan tidak memilih siapapun 27,3 persen.

(Baca Juga : Masyarakat Kota Kendari Berharap AJP Perjuangkan Aspirasinya )

Menajer Paramita Strategis Indonesia menjelaskan, AJP unggul dipengaruhi karena dua hal, yakni karena personaliti dan kemampuan. Secara personal AJP merakyat, dekat dengan masyarakat. Dan secara kemampuan dia punya komunikasi yang baik dan latar belakang pendidikan.

“AJP unggul karena faktor mesin-mesin partai yang aktif melakukan sosialisasi. Lalu faktor keterkenalan dan kedekatan figur AJP ikut turun ke masyarakat, sehingga responden menentukan pilihan kepada Caleg Golkar ini,” papar Basri Kajang di Hotel Horison, Kamis (4/4/2019).

Unggulnya AJP mempengaruhi elektabilitas Partai Golkar. Hadirnya figur baru ini mengalahkan Caleg lain yakni Amiruddin Nurdin, sebab elektabilitas Amirudin tergerus karena masyarakat mengevaluasi apa yang dilakukan lima tahun lalu.

“Seharusnya incumben bagus posisi elektoralnya, lebih di atas dari pendatang baru, tetapi tidak terjadi pada Amiruddin Nurdin. Karena faktor publik mengevaluasi sampai di mana keberhasilannya lima tahun kemarin,” bebernya.

Survei ini dilakukan di 10 Kecamatan dan 64 Kelurahan di Kendari, sebanyak 440 responden yang ditanya. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dan memiliki margin eror sebesar 4,5 persen. (A)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini