Siap-siap, Sultra Diperkirakan Masuk Kemarau Juni-Juli

ilustrasi musim kemarau
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Stasiun Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara memperkirakan wilayah Sultra akan mulai dilanda kemarau antara awal Juni hingga akhir Juli 2019.

Kepala Stasiun Maritim, Aris Yunatas merincikan, untuk beberapa wilayah di Baubau, Bombana, Buton, Busel, Buteng, Butur, Muna, Muna Barat, dan Wakatobu diperkirakan memasuki musim kemarau antara akhir Mei 2019 hingga pertengahan Juni 2019. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi antara Agustus – September.

Sedang awal musim kemarau untuk wilayah Kolaka, Kolaka Timur dan beberapa wilayah di Kabupaten Bombana seperti Mata Usu, Poleang, Poleang Barat, Poleang Tengah, Poleang Utara, Tontonunu diprakirakan terjadi pada bulan Juni, dan puncak pada bulan Agustus.

Untuk wilayah Kendari, Konawe seperti Lalonggasumeeto, Sampara, Soropia, Konawe Kepulauan, dan Konawe Selatan akan mulai memasuki awal musim kemarau antara pertengahan Juni hingga awal Juli. Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi pada September.

(Baca Juga : Kota Kendari Diterjang Banjir, Ratusan Rumah Terendam)

Untuk wilayah Konawe Utara, dan beberapa wilayah di Konsel seperti Andoolo Barat, Angata, Basala, Benua, Buke, Ladongi, Lalembuu, Landono, Mowila, Ranomeeto Barat, Sabulakoa, wilayah Koltim seperti Ladongi, Lalolae, Lambandia, Loea, Mowewe, Poli-Polia, Tinondo, Tirawuta, serta wilayah Konawe Utara akan memasuki musim kemarau antara pertengahan Juli hingga awal Agustus, serta memasuki puncak kemarau pada September.

Berdasarkan prakiraan tersebut, BMKG menghimbau kepada para petani untuk menyesuaikan tanamannya sesuai musim, misal apa saja yang bisa ditanam saat kemarau, sehingga mengurangi kemungkinan gagal panen.

“Sifat curah hujan pada Musim Kemarau tahun 2019 di Sulawesi Tenggara diprakirakan pada umumnya Bawah Normal s.d Normal. Namun dalam skala harian kondisi cuaca sangat fluktuatif.,” kata Aris, Jumat (19/4/2019).

Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk terus memperhatikan informasi iklim dari BMKG. (a)

 


Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini