ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) sebanyak 59 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sulawesi Tenggara (Sultra) dirasa merugikan calon anggota legislatif (caleg). Anggota DPR RI Ridwan Bae menyebut PSU terjadi karena ketidakprofesionalan penyelenggara.
“Ini mengecewakan calon, PSU terjadi karena mereka (penyelenggara) ini tidak prosfesional,” kata Ridwan saat dihubungi awak Zonasultra, Jumat (26/4/2019).
Ridwan yang juga caleg dari Golkar mengungkapkan, salah satu penyebab PSU adalah pemilih yang diperbolehkan memilih meskipun tidak punya formulir C6 maupun KTP-el. Ridwan menyebut hal itu terjadi karena dua kemungkinan yakni rekrutmen petugas pemilu yang asal-asalan atau kurangnya bimbingan teknis.
(Baca Juga : Panwascam Rekomendasi 62 TPS PSU, KPU Setujui 59)
“Kenapa ditahu tidak ada, tapi bisa nyoblos. Satu saja yang melakukan itu, langsung diulang secara menyeluruh,” imbuh mantan Bupati Muna dua periode ini.
Kendati demikian, Ketua DPD I Golkar ini berharap pelaksanaan PSU di 59 TPS berjalan lancar. Ridwan optimis suara Golkar tidak goyang dengan adanya PSU di 59 TPS.
Hal yang sama juga dikatakan Umar Arsal. Ia berharap pelaksanaan PSU berjalan aman, damai dan jujur. Anggota DPR RI fraksi Demokrat itu menekankan agar Bawaslu benar-benar mengawasi khususnya terkait politik uang.
“Kita harapkan pangawas betul-betul melaksanakan pengawasan dengan baik karena bisa terjadi transaksi jual beli suara yang sangat merusak proses demokrasi,” kata Umar Arsal.
(Baca Juga : Honor Tak Sesuai, Satu KPPS di Kendari “Kapok” Gelar PSU)
Berdasarkan hitung cepat The Halu Oleo Institut, Parta Demokrat mendapat satu kursi. Pendatang baru Rusda Mahmud mampu mengungguli incumben Umar Arsal dengan perolehan suara 61,7 persen. Sebelumnya Umar Arsal sudah menduduki kursi Senayan selama dua periode.
“Bagi saya kalau mendapat amanah harus dari proses yang benar dan kalaupun kalah harus kalah terhormat,” tandas Umar Arsal.
Sementara itu, caleg DPRD Provinsi Dapil I Kota Kendari, La Ode Umar Bonte tidak terlalu mempermasalahkan PSU. Baginya yang penting pelaksanaan PSU berjalan lancar dan aman. Ia juga yakin masyarakat akan datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya.
“Yang penting PSU berjalan damai, dan konstitusional,” kata Umar Bonte.(a)
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Kiki