ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Warga korban banjir tiga kelurahan yakni Mangolo, Ulunggolaka, dan Sakuli di Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Mereka terkena banjir yang terjadi pada Selasa (30/4/2019) kemarin.
Salah satu warga Lingkungan Lalodipu Kelurahan Mangolo, Farida (40) mengatakan saat ini masyarakat sangat membutuhkan air bersih untuk mandi cuci kakus (MCK), memasak, dan untuk digunakan minum.
Kata dia, selain guna memenuhi kebutuhan mendasar tersebut warga juga sangat membutuhkan air bersih untuk membersihkan lumpur di dalam rumah, yang mengendap di peralatan masak, dan pakaian yang basah dengan air kotor.
“Kita butuh air bersih. Itu yang menjadi kebutuhan mendasar saat ini,” ujarnya saat ditemui di Lalodipu, Mangolo pada Rabu (1/5/2019).
(Berita Terkait : Ratusan Rumah di Kolaka Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai)
Farida menuturkan pihak PDAM sudah berjanji akan membawakan air, namun sampai sore ini belum juga datang. Padahal, air ini sangat diperlukan khususnya untuk MCK dan memasak. Warga pun telah menyiapkan tempat penampungan air bila saja ada bantuan datang.
Ia juga mengakui sudah ada bantuan makanan yang diberikan Dinas Sosial Kabupaten Kolaka, hanya saja tidak merata dan tidak menjangkau semua warga. Masih ada beberapa warga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
“Ada warga yang rumahnya di belakang, tapi mereka tidak dapat bantuan. Padahal rumah mereka yang paling parah terdampak banjir,” jelasnya.
Kata Farida, warga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan secara merata, tidak menempatkan di satu titik saja. Menurutnya, mereka yang sedang sibuk membersihkan kadang kala tidak mendapatkan bantuan.
Tambahan bantuan berupa beras, telur, maupun mie instan juga menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Sebab, beras milik warga basah bercampur lumpur. Sehingga, tidak bisa diolah untuk dikonsumsi.
(Berita Terkait : Ini Tiga Lokasi Terparah yang Terdampak Banjir di Kolaka)
“Tadi ada bantuan biskuit, air minum, mie instan. Tapi terutama air dulu, apalagi banyak yang punya anak kecil,” tambahnya.
Sementara itu, warga lainnya, Burhan (42) menambahkan untuk membersihkan berbagai barang yang kotor akibat genangan air, mereka mencucinya di sungai, namun airnya juga masih kotor. Untuk itu, bantuan dari pemerintah sangat diharapkan oleh warga setempat yang terkena musibah banjir ini.
“Tidak semua korban banjir mampu secara finansial untuk membeli air,” katanya. (A)