ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kasus penculikan dan kekerasan seksual kini menjadi topik utama, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Selama hampir sepekan, 7 orang anak Sekolah Dasar (SD) yang menjadi korban penculikan dan kekerasan seksual oleh pelaku bernama Adriani Pattaian.
Menanggapi hal itu, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir menegaskan akan mengambil langkah preventif dalam mencegah kasus penculikan kembali terjadi. Salah satunya, dengan memasang kamera CCTV di seluruh Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Kota Kendari.
Hal itu disampaikan Sulkarnain, saat memberikan piagam penghargaan kepada 64 Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 1417/ Kendari, di Markas Kodim 1417/Kendari, Jumat (3/5/2019).
“Saya memerintahkan kepada Kadis Diknas, untuk melakukan koordinasi dengan seluruh sekolah yang ada di Kota Kendari khususnya SD dan SMP. Kita minta tingkatkan pengamanan, sedang kita cari jalannya. Mungkin kita juga akan diskusi dengan Komite Sekolah, kalau bisa nanti ada CCTV di setiap sekolah,” ujarnya.
Baca Juga : Tangkap Pelaku Penculikan, Wali Kota Kendari Beri Piagam Penghargaan 64 Babinsa
Sulkarnain mengaku, pemasangan kamera CCTV di setiap sekolah bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya penculikan terhadap anak-anak sekolah dasar. Tidak hanya itu, juga berencana akan meminta Komite Sekolah untuk mengangkat tenaga keamanan yang akan di tempatkan di seluruh SD dan SMP yang ada di Kendari.
Hal itu untuk memastikan tidak ada pihak-pihak yang bebas keluar masuk di sekolah, terlebih menjemput siswa-siswi yang bukan keluarga. “Kan peristiwa kemarin seperti itu, jadi ini langkah antisipasi kita mudah-mudahan ini berjalan. Dan nanti di respon oleh semua stekholder,” harapnya.
Terkait dengan para korban, Sulkarnain menegaskan, pihaknya akan melakukan pendampingan. Ia pun telah memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari, untuk melakukan upaya pemulihan kondisi terhadap para korban.
“Karena ini pasti ada tekanan psikologis, apalagi korbannya anak-anak. Tapi kita sangat bersyukur karena pelakunya sudah ditangkap, dan semoga pelakunya mendapatkan hukuman yang setimpal,” tutupnya.
Sebelumnya, pelarian Ardianus Patian (25) pelaku kekerasan seksual terhadap sejumlah siswi SD di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berakhir. Ardianus diamankan oleh tim gabungan TNI/ Polri di jalan Jati Raya 55, Kelurahan Wawowanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Rabu (1/5/2019), sekira pukul 11.00 wita.
Usai diamankan, pelaku yang merupakan mantan anggota Batalyon Infanteri 725 Woroagi Kendari, dengan pangkat terakhir Prajurit Dua (Prada) rencananya akan langsung diterbangkan menuju Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kemudian diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin.
Pelaku mulai melakukan aksi bejatnya pada Kamis (25/4/2019) siang. Korban pertamanya adalah dua orang anak di bawah umur. Awalnya, kedua anak ini dilaporkan hilang di wilayah Kemaraya, Kendari Barat, Kendari.
Malamnya, kedua anak yang masih duduk di bangku SD tersebut ditemukan warga di kawasan eks MTQ Kendari. Keesokan harinya, polisi kembali mendapat laporan dari warga bahwa seorang anaknya hilang.
Polisi kembali mendapat laporan dua anak hilang pada Sabtu (27/4). Keesokan harinya, Minggu (28/4), polisi lagi-lagi mendapat laporan dari warga bahwa ada dua anak SD yang hilang. Beberapa korban telah menjalani visum di RS Bhayangkara Kendari. Hasilnya, diketahui mereka telah mengalami kekerasan seksual.
Pada Senin (29/4), satu orang anak kembali dilaporkan telah diculik. Mendapat laporan tersebut, Tim Buser 77 Kendari langsung melakukan pengejaran hingga ke wilayah Hutan Nanga-Nanga Kendari.
Untuk diketahui, pelaku diamankan oleh tim gabungan dari Kodim 1417/ Kendari, Korem 143/Haluoleo bersama dengan pihak Kepolisian Polres Kendari di bawah kolong salah satu rumah warga di Lorong Jati Kendari. (a)