ZONASULTRA.COM, KENDARI – Setiap kali akan ditinggal oleh bulan suci Ramadan, pastinya seluruh umat Islam memohon kepada Allah agar dipertemukan dengan Ramadan tahun berikutnya. Beruntunglah bagi kita yang masih dipertemukan dengan bulan penuh berkah ini.
Ustad Arman saat membawakan ceramah sebelum salat tarawih di Masjid Al Munajwa, Kelurahan Jati Mekar, Senin (7/5/2019) malam mengatakan, sangat beruntung kaum muslim yang doanya di tahun lalu terjawab untuk dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan.
“Tetapi ada juga salah satu keluarga yang telah ditinggalkan dan ada juga yang mungkin salah satu keluarganya merasakan bulan Ramadan tapi tidak bisa melaksanakan puasa dan tarawih,” kata Arman yang juga Kepala KUA Kecamatan Kendari.
Baca Juga : 6 Keutamaan Shalat Tarawih Dihari Pertama
Untuk itu, kata dia, sangat penting untuk selalu bersyukur masih bisa menjalankan puasa, melaksanakan tarawih, hingga menyambut Ramadan dengan keluarga yang masih lengkap. Jangan sampai bermalas-malasan saat beribadah karena banyak orang yang tidak beruntung.
“Kita jangan sampai jadi orang yang merugi karena lalai menjalankan ibadah di bulan suci ini, apalagi salat tarawih, banyak pahala di dalamnya, jadi jangan sampai dilewatkan,” kata dia.
Allah dalam banyak ayat di dalam Al-Quran memerintahkan manusia bersyukur kepada-Nya. Maka syukur adalah ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 152 yang artinya “Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS. Al Baqarah: 152)
Baca Juga : Bolehkah Jumlah Rakaat Tarawih Dicukupkan Sendiri di Rumah Setelah Salat Berjamaah di Masjid?
Allah juga berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah: 172).
Maka bersyukur, kata Ustad Arman adalah menjalankan perintah Allah dan enggan bersyukur serta mengingkari nikmat Allah adalah bentuk pembangkangan terhadap perintah Allah.
“Satu lagi saya ingatkan, jangan kami yang meninggalkan Ramadan. Biar Ramadan yang meninggalkan kita,” tutup dia. (b)
Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Jumriati