ZONASULTRA.COM, RAHA – Tim teknis uji konstruksi dari Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan observasi visual di pasar sentral Laino, kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (8/5/2019).
Hasilnya, pasar modern yang dibangun sejak 2015 lalu pada era bupati Baharuddin itu tak bermasalah. Sebelumnya, pasar yang menelan anggaran sekitar Rp 29 miliar tersebut memang belum dimanfaatkan karena menunggu hasil uji konstruksi.
“Pemantauan awal kondisi gedung pasar sentral Laino ini masih bagus. Tak ada masalah,” terang Ketua tim uji konstruksi UHO, Abdul Kadir usai melakukan peninjauan langsung gedung pasar sentral Laino.
Baca Juga : Problem Pasar Laino Raha, Semrawut di Musim Hujan
Ketua Program Studi (Prodi) pascasarjana Manajemen Rekayasa UHO ini menilai dari keseluruhan pengamatan yang dilakukan tidak ada potensi yang bisa membahayakan konstruksi bangunan.
“Seperti bagian balok, dari sisi visualnya tidak potensi yang bisa membahayakan konstruksi bangunan,” cetusnya.
Selain itu, pengamatan struktur dari sisi visualnya, memang ada beberapa bagian yang retak mungkin itu ada kesalahan saat pengecoran namun itu hanya sebagian kecil saja.
Namun observasi tersebut secara keseluruhan akan diketahui setelah uji konstruksi untuk mengetahui spesifikasi bahan bangunan yang digunakan.
Baca Juga : Hari Sampah, Polres Muna Bersih Bersih di Pasar Laino
“Nanti dari hasil itu akan dianalisis untuk diketahui layak dari sisi tehnik atau tidak,” ungkapnya.
Kata Abdul Kadir pengamatan terdiri dari observasi visual dan kajian analisis beberapa gambar bangunan lalu dikolaborasi dengan uji konstruksi untuk mendapatkan hasilnya. “Hasilnya akan diketahui hari Jumat atau Sabtu setelah uji kelayakan,” imbuhnya.
Sebelumnya kondisi bangunan pasar banyak menuai sorotan akan kelayakannya, karena pengerjaannya tak tuntas. Bahkan konstruksinya diragukan. Namun hal itu, akan segera dikatahui setelah uji konstruksi. (B)
Kontributor: Nasrudin
Editor: Abdul Saban
Perlu di evaluasi kembali dan di review MOU dengan pemenang kontrak, apalagi anggarannya sampai 29 miliar. Menurut saya dengan anggaran 29 miliar tersebut seharusnya konstruksi dan hasil bangunan lebih bagus dan bisa bertahan lebih lama.