Cincau dan Cireng, Kuliner Khas Buka Puasa Masyarakat Sunda di Mubar

Cincau (hijau) dan Cireng (putih)
Cincau (hijau) dan Cireng (putih)

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Jauh dari tanah kelahiran tidak lantas membuat warga etnis Sunda, di kabupaten Muna Barat lupa akan kuliner khas mereka untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.

Bukan hanya kolak atau kue manis lainnya yang menjadi menu favorit berbuka puasa, beberapa masyarakat trasmigrasi dari etnis Sunda, Jawa Barat menyiapkan menu berbuka dengan makanan khas dari daerahnya yakni Cincau dan Cireng.

Cucu Mulyani (39), salah satu ibu rumah tangga dari Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tiworo Tengah menuturkan, hampir setiap tahunnya selama bulan Ramadan dirinya selalu menyiapkan Cincau dan Cireng untuk berbuka puasa.

Nur Hayati saat melayani penjual yang sedang memesan es buah yang didalamnya di campur dengan Cincau.
Nur Hayati saat melayani pembeli yang sedang memesan es buah yang didalamnya di campur dengan Cincau.

“Cincau ini bagus untuk berbuka puasa, khasiatnya sangat bagus untuk mengobati panas dalam. Sedang Cireng ini buat cemilan dan rasa enak dan gurih krenyes,” kata ibu tiga orang anak ini, Jumat (10/5/2019).

Baca Juga : Ratusan Takjil Jurnalis Ludes dalam Hitungan Menit

Cucu menjelaskan, Cincau ini terbuat dari daun cincau yang merambat di pepohonan. Cara membuat daun cincau yakni dicuci bersih, kemudian daunnya ditambahkan air sedikit agar daunnya lunak dan diperas agar mengeluarkan air. Dan air yang keluar setelah diperas daun cincau itu yang didiamkan sampai membentuk seperti agar-agar.

Sedangkan, Cireng ini terbuat dari bahan tepung kanji, merica, bawang merah, bawang putih, daun bawang, seledri dan masako. Lanjut dia, dari bahan tersebut dibuatkan adonan dengan ditambahkan air sedikit dan selanjutnya di goreng.

“Cincau dan cireng bisa di bilang makanan tradisionalnya orang Jawa Barat. Khusus Cincau ini, dapat di campurkan dalam es buah, es pisang ijo, es cincau, es kelapa muda,” jelasnya.

Sementara itu, Nur Hayati (40) penjual takjil mengungkapkan,  es buah campur cincau ini sangat disukai masyarakat Desa Mekar Jaya. Banyak warga yang datang membeli jualannya, dan es buah cincau selalu terjual habis.

“Cincau ini sangat cocok untuk menu berbuka puasa. Dapat menurunkan panas dalam,” tuturnya.

Dia menambahkan, khusus warga Desa Mekar Jaya ini sangat suka dengan cincau. Karena sangat banyak manfaatnya dan harganya lebih terjangkau.

“Cincau ini makanan khas dari keturunan kita Jawa Barat,” ucapnya. (b)

 


Kontributor : Kasman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini