ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki begitu banyak gugusan pulau indah nan memikat hati. Salah satunya adalah Pulau Labengki yang menjadi kepingan dan titisan cahaya surga alam di Sultra.
Pulau Labengki sendiri, masuk ke dalam wilayah administrasif Kecamatan Lasolo, kabupaten Konawe Utara (Konut). Pulau ini terdiri dari sejumlah gugusan pulau-pulau kecil, diantaranya pulau Labengki Besar, Labengki Kecil dan Pulau Mauang serta gugusan pulau lainnya yang tak memiliki nama.
Nama Labengki sendiri berasal dari bahasa daerah Tolaki “laabenggi” yang memiliki arti guci. Jika dilihat dari kejauhan, Pulau Labengki memiliki bentuk menyerupai sebuah guci. Hal ini pun yang menjadi ucapan bagi para nelayan setempat.
Salah satu penemu Pulau Labengki, warga Kelurahan Toli-toli, Kecamatan Lalonggasu Meeto Kabupaten Konawe, Habib Nadjar Buduha (56 tahun) mengungkapkan, Pulau Labengki memiliki keindahan alam yang tidak kalah menarik dari tempat wisata lainnya di Sultra, Indonesia bahkan mancanegara.
“Yang menjadi andalan dari pulau Labengki adalah konservasi budidaya Kima terbesar kedua di dunia,” kata Habib Nadjar Buduha saat ditemui Zonasultra.com di Pulau Labengki akhir pekan lalu.
Rute Perjalanan Menuju Pulau Labengki
Dari Kota Kendari, Anda dapat bertolak ke arah Kelurahan Labibia yang mengarah ke Pantai Batu Gong. Setelah memasuki Kabupaten Konawe, Anda akan menemui sebuah tugu di pertengahan jalan. Anda bisa mengambil jalur sebelah kanan yang mengarah ke Kecamatan Soropia.
Berjalan kurang lebih sekitar 2 km dari tugu, Anda akan mendapatkan pelabuhan penyebrangan ke Pulau Labengki di sebelah kiri jalan raya. Pelabuhan ini berada di Kelurahan Toli-toli, Kecamatan Lalunggasu Meeto, Kabupaten Konawe.
Sambil menunggu persiapan kapal, Anda dapat menikmati pernak-pernik karang Kima yang berukuran besar dan kecil di sebuah rumah tidak jauh dari pelabuhan yang dijadikan penangkaran Kima.
Ketika Anda sudah berada di atas kapal, mata Anda akan langsung disapa oleh indahnya pemandangan gunung yang diselimuti awan.
Sekitar 30 menit perjalanan, kapal akan berhenti di perairan yang dalam karena sejumlah kapal kecil akan menjemput Anda menuju ke villa.
Di sini Anda pasti akan terkesima menyaksikan gugusan pulau yang mulai nampak jelas dengan aliran air laut yang begitu jernih karena perbedaan degradasi warna putih, biru dan biru tua sangat nampak jelas.
Saat perjalanan menuju villa, keindahan Pulau Labengki semakin nampak jelas di mata. Tiupan angin laut yang begitu lembut menyentuh wajah akan menjadi sensasi tersendiri.
Di kiri dan kanan Anda akan disambut dengan gugusan pulau kecil yang menjadi miniatur Raja Ampat di Sultra, serta menjadi kepingan bagian dari bukit cadas Pulau Labengki secara kesuluruhan.
Spot-spot Indah di Pulau Labengki
Terdapat sejumlah spot menarik dan indah yang dapat Anda nikmati ketika berkunjung ke pulau ini, misalnya spot snorkling yang berada di Teluk cinta. Teluk Cinta merupakan satu-satunya teluk di dunia yang bebentuk tanda hati (love) jika dilihat dari udara.
Mulai hamparan pasir putih, karang hingga warna degradasi lautnya membentuk love. Tempat ini pun menarik untuk Anda melakukan snorkling.
Selain Teluk Cinta, adapula lokasi snorkling yang menjadi andalan Pulau Labengki yakni pantai yang berada di belakang bukit cadas Teluk Cinta.
(Baca Juga : 7 Surga Wisata Tersembunyi di Sulawesi Tenggara)
Pantai yang belum memiliki nama ini sangat menawan, memiliki pemandangan bawah laut yang indah dengan kumpulan terumbu karang berwarna-warni serta biota laut yang cukup lengkap.
Memiliki tebing batu cadas di sebelah kanan menambah keindahan lokasi yang satu ini serta hamparan pasir putih yang masih begitu bersih.
Kemudian, di lokasi yang berbeda menuju ke arah barat, terdapat sebuah danau air asin di Pulau Labengki besar yang masih perawan dan belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaanya sampai saat ini.
Untuk melihat danau ini, Anda perlu mengeluarkan tenaga yang cukup ekstra. Pasalnya, untuk sampai ke tempat ini Anda perlu memanjati bukit cadas setinggi kurang lebih 15 meter.
Namun kelelahan itu akan terbayar ketika Anda melihat danau yang masih alami ini. Di dalamnya terdapat beberapa jenis ikan. Kicauan burung langka endemik Sultra juga akan menemani Anda di sini.
Jauh dari lokasi ini, menuju ke arah timur yakni Pulau Labengki Kecil Anda akan menemukan pemukiman Suku Bajo yang sudah menghuni pulau ini begitu lama, bahkan sejak pulau ini sama sekali belum dikenal masyarakat luas. Terdapat kurang lebih 100 kepala keluarga yang berada di pulau ini.
Ada sebuah tempat yang harus Anda kunjungi di Pulau labengki kecil ini, yaitu gua air asin sepanjang kurang lebih 200 meter yang terletak sekitar 150 meter dari pelabuhan pulau.
Untuk memasuki gua ini, Anda harus mendaki bukti cadas sekitar 20 meter, kemudian memasuki gua tersebut Anda akan menuruni anak tangga untuk dapat menikmati segarnya air asin yang berada dalam gua dengan kedalaman kurang lebih 20 meter.
Anda tidak perlu takut untuk memasuki gua ini, karena akan ada pemandu wisata yang akan membimbing Anda, apalagi gua ini sudah dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan penerangan lampu.
Berputar menuju ke belakang pulau, terdapat lokasi untuk panjat tebing dengan ketinggian kurang lebih 500 meter yang menjulang ke atas dan lokasi ini masih dalam tahap proses pengerjaan.
Selain itu, terdapat pula sebuah blue hole yang berada di sekitaran pulau Labengki Kecil yang memiliki kedalaman kurang lebih 2 meter. Di dalamnya terdapat terumbu karang tempat tinggal ikan badut (nemo) yang jumlahnya lumayan banyak. Tempat ini pun menjadi salah satu lokasi favorit untuk diving.
Masih banyak lagi potensi spot terbaik yang dihadirkan Pulau Labengki yang oleh pengelolanya saat ini sementara di persiapakan. Nantinya tempat ini akan memiliki sejumlah villa yang didirikan dibukit dengan view laut, restoran, taman
anggrek, tracking gugusan pulau dan masih banyak lagi.
Jadi, sangat rugi rasanya jika berkunjung ke Sultra namun tidak mampir ke pulau yang satu ini.
Suasana Pulau Labengki di Malam Hari
Tenang, sunyi dan nyaman itulah yang Anda rasakan ketika matahari mulai menyembunyikan dirinya dari balik Pulau Labengki. Terlihat pantulan warna matahari di atas aliran air laut yang berputar mengelilingi gugusan pulau dekat villa menambah kesan ketenangan saat Anda memandanginya di tepi lantai villa.
Malam hari, hanya akan terdengar suara jangkrik yang berada di sekitaran bukit cadas pulau ini, diterangi dengan lampu berwarna kuning akan berkesan kemegahan serta kehangatan villa milik Habib, pengelola Pulau Labengki.
Villa ini disebut sebagai villa alam, karena semua bahan yang digunakan merupakan bahan alami, dan dibuat menyerupai perumahan orang Bajo. Anda pun dapat menikmati fasilitas tempat tidur yang nyaman.
Pemilik villa, Habib menjelaskan bahwa alasan memilih bahan alami dari bangunan villa ini karena ia mempunyai impian untuk melihat keindahan alam dan laut di mana saja. Jika Anda ingin menikmati keindahan alam dan laut dengan fasilitas alami hanya ada di Labengki.
(Baca Juga : 7 Lokasi Wisata di Sultra Paling Populer Sepanjang 2017)
Inilah yang menjadi ciri khas dari Labengki, tidak menggunakan alat-alat canggih seperti tempat wisata lainnya di Sultra. Atap villa dibuat dari rumbia, lantai dari kayu, dinding berbahankan rotan dan bambu, sehingga bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam dan serasa tinggal di alam bebas, Pulau Labengki adalah lokasi yang tepat.
Saat ini, belum banyak pilihan paket wisata yang dapat Anda pilih untuk berkunjung ke tempat ini. Namun jangan khawatir pemilik villa Habib menegaskan, pada April mendatang paket travelnya akan diluncurkan dengan kisaran harga Rp 500.000 sampai dengan Rp 2 juta dengan estimasi 2 hari 1 malam.
Jadi, bagi Anda yang ingin menghabiskan waktu liburan bersama orang terdekat segera kunjungi Pulau Labengki dan rasakan betapa indah pesona surga alamnya Sultra.
Selain Pulau Labengki… wisata pantai nambo keren juga lho min.. 🙂
http://zonangopi.blogspot.com/2016/02/keindahan-pantai-nambo-kendari-kala-senja-datang.html