Ulama di Sultra Buat Maklumat Imbau Umat Islam Tak Ikut Aksi Melawan Konstitusi

Ulama di Sultra Buat Maklumat Imbau Umat Islam Tak Ikut Aksi Melawan Konstitusi
MAKLUMAT - Penyerahan ultimatum multaqo oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Mursyidin kepada Pemprov Sultra yakni Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi dan Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto selaku pihak pengamanan, Kamis (16/5/2019). (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Multaqo atau pertemuan antara alim ulama, habaib, pimpinan pondok pesantren dan cendekiawan muslim se-Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat delapan maklumat berisi ajakan kepada seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra) tak ikut aksi melawan konstitusi.

Maklumat tersebut dibacakan oleh Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sultra Abdul Hamid di Hotel Zahra Syariah Kendari, Kamis (16/5/2019). Maklumat tersebut dikeluarkan usai penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan umum (Pemillu).

Pemilu merupakan media musyawarah tertinggi dan saluran hak-hak politik rakyat yang dilaksanakan dalam lima tahun sekali. Tugas masyarakat adalah mengawal pelaksanaan proses politik tersebut sesuai mekanisme perundang-undangan yang berlaku dan memberikan kepercayaan kepada penyelenggara.

Untuk itu, multaqo alim ulama mengajak umat Islam di Sultra agar memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk mencapai ketaqwaan yang sempurna, memperbanyak zikir dan berdoa untuk kedamaian dan ketentraman bangsa dan negara.

(Baca Juga : Jelang Putusan Pemilu, MUI Sultra Ajak Semua Pihak Jaga Persatuan)

“Menyeru kepada umat Islam untuk memperkuat silaturahmi antar sesama anak bangsa, memperkokoh ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah. Serta menjauhi saling fitnah, pertengkaran, konflik, dan tindakan tercela yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama,” ucap Abdul Hamid di Hotel Zahra, Kamis (16/5/2019).

Selanjutnya, mengajak umat meneguhkan komitmen kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945, tetap menjaga kebhinekaan dan NKRI yang sudah sejalan dengan ajaran Islam. Mentaati peraturan perundang-undangan serta tidak melakukan tindakan di luar koridor hukum yang berlaku.

Mengajak seluruh ummat Islam Indonesia menghindari dan menangkal aksi-aksi provokasi serta kekerasan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab karena hal tersebut dipastikan sangat mengganggu keutuhan bangsa dan NKRI.

“Mengajak seluruh ummat Islam di Indonesia untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung maupun tidak langsung, karena tlndakan itu bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarah pada tindakan “bughot”,” tegasnya.

Multaqo ulama ini juga mengajak seluruh ummat Islam di Indonesia untuk fastabhiqul khairat berlomba-lomba dalam kebaikan guna mengentaskan kemiskinan, mengatasi ketimpangan berbagai hal serta mengejar ketertinggalan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Melakukan sosialisasl dan melaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beragama hasil multaqo ini di berbagai kesempatan guna menciptakan kehidupan yang aman, rukun dan damai,” pungkasnya.

Setelah multaqo dibacakan, lembaran ultimatum tersebut diserahkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Mursyidin kepada Pemprov Sultra yakni Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi dan Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto selaku pihak pengamanan. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini