ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Hak Asasi Manusia (Manusia), Tasdiyanto mengungkapkan konflik pertambangan di beberapa daerah di Indonesia menjadi perhatian lembaganya.
Laporan yang diterima KOMNAS HAM, ada lahan bekas tambang yang tidak dikelola dengan baik. Bahkan, hingga memakan korban jiwa. Saat ini, kasus tersebut menjadi perhatian KOMNAS HAM, terkait tentang bagaimana penerapan HAM terhadap lingkungan.
Sebab menurutnya, area bekas tambang akan lebih baik jika dikelola secara kreatif. Hal tersebut disampaikannya dalam acara sosialisasi Hak Asasi Manusi atas Lingkungan Hidup Baik dan Sehat di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Selasa (21/5/2019).
Baca Juga : Ratusan Warga Desa Lelewawo Kolut Gelar Aksi Tolak Tambang
“Saya tau, isu tambang juga mengancam Sultra. Kita juga pasti tidak mau kalau sampe berdampak pada lingkungan, apalagi makan korban jiwa. Dan itu bukan hanya di Sultra saja,” ujar Tasdiyanto ditemui di gedung rektorat UHO, Selasa (21/5/2019).
Untuk daerah tambang sebaiknya bisa dikelola lebih kreatif lagi. Jika belum direklamasi dengan penghijauan, bekas tambang itu bisa dijadikan alternatif lain, seperti lokasi wisata, bahkan bisa dilihat di beberapa negara, lokasi bekas tambang bahkan dijadikan Hotel.
“Kita liat di semarang tadi bisa jadi lokasi prawedding yang indah. Pengelolaan daerah itu harus ditunjang dengan inovasi,” kata dia.
Untuk itu, saat ini pengelolaan berbasis inovasi yang kreatif sangat diperlukan. Bagaimana wilayah bekas tambang bisa dikelola secara kreatif. Tentunya untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, akademisi, maupun masyarakat. (b)
Kontributor : Sri Rahayu
Editor : Kiki