ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Wawotobi, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan santunan kepada Rina, korban baling-baling kapal asal Pulau Meong, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Alumni angkatan 2005 itu menyerahkan donasi berupa uang tunai di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, tempat Rina dirawat.
Koordinator alumni 05 SMA Wawotobi Deni Askari Liambo mengatakan, santunan itu merupakan bentuk kepedulian kepada sesama yang terkena musibah. Selain meringankan beban keluarga korban, menurutnya hal itu juga bisa memberikan motivasi kepada korban untuk cepat sembuh.
(Baca Juga : Rambut Terlilit Baling-baling Kapal, Kulit Kepala Remaja di Konut Terkelupas)
“Apalagi Rina ini seorang anak gadis. Kami salut, Rina ini sangat kuat bertahan saat kulit kepalanya digiling habis baling-baling kapal tanpa sisa,” kata Deni yang kini menjadi tentara dan bertugas di Korem 143/HO Kendari, Rabu (22/5/2019).
Dan yang lebih memprihatinkan, kata Deni, Rina salah satu anak putus sekolah karena terkendala biaya. Penghasilan orang tuanya yang nelayan tak sanggup membiayai pendidikan Rina dan kelima saudaranya.
“Setelah kami bercerita dengan keluarganya, ternyata Rina ini hidup dalam serba keterbatasan, rumah yang ditinggali saja gubuk-gubuk di Pulau Meong. Ini bisa membuka mata kita semua bahwa ada saudara kita saat ini yang sangat membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.
(Baca Juga : Kisah Rina, Korban Baling-Baling Kapal Hidup Miskin Hingga Putus Sekolah)
Tim medis Kantor Penghubung Konut Riyani Tayeb mengungkapkan, Rina telah menjalani operasi kepala dan dalam masa proses penyembuhan. Semua biayanya ditanggung Pemda Konut melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
“Untuk saat ini Rina dan keluarganya tinggal di rumah saya karena tak memiliki keluarga di Kendari. Saya terus kawal untuk kontrol di RS Bahteramas. Mudah-mudahan setelah oprasi ini bisa membaik dan rambutnya bisa kembali tumbuh,” kata Riyani.
Seperti diberitakan, Rina (14) harus menjalani perawatan intensif di RSUD Bahteramas Kendari lantaran kulit kepalanya terkelupas, usai rambutnya terlilit di baling-baling kapal yang ditumpangi bersama orang tuanya saat pulang ke Pulau Meong dari Pasar Sentral Kelurahan Tinobu. Kejadian itu terjadi pada Minggu, 5 Mei 2019. (b)