Jembatan Penghubung Putus, Warga Dua Desa di Konut Terisolasi

Jembatan Penghubung Putus, Warga Dua Desa di Konut Terisolasi
BANJIR BANDANG - Jembatan penghubung antara Desa Laronanga dan Puuwonua, Kecamatan Andowia putus akibat diterjang banjir bandang, Minggu (2/6/2019). Akibatnya ratusan warga terisolasi. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Ratusan warga di Desa Puuwonua dan Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terisolasi setelah jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut putus diterjang banjir, Minggu (2/6/2019).

Warga Kecamatan Andowia, Syarifuddin mengatakan, Desa Puuwonua dan Puusuli berada di kawasan bantaran Sungai Anggomate. Untuk keluar dari desa itu menuju Desa Laronanga dan ibu kota Wanggudu, warga setempat harus menyeberangi jembatan yang terbentang di atas sungai sepanjang 12 meter.

Namun, setelah banjir melanda wilayah Bumi Oheo itu pada Minggu (2/9/2019) dini hari, jembatan berbahan kayu tersebut putus. Akibatnya, sekitar 400 jiwa di dua desa tersebut terkepung banjir.

“Sudah tidak bisa menyeberang. Jembatan penghubungnya putus. Arus sungai kencang sekali baru dalam sekitar 5 meter,” kata Syarifuddin.

Baca Juga : Banjir Bandang di Konut, Ratusan Hektar Sawah Siap Panen Tenggelam

Dia menambahkan, jembatan berbahan kayu dengan lebar sekitar 1,5 meter itu sebelumnya dikerja secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Sementara jembatan inti yang dibangun pemerintah secara permanen belum dapat digunakan karena pengerjaannya belum tuntas.

Banjir bandang kembali melanda wilayah Kabupaten Konawe Utara. Puncaknya terjadi pada Minggu (2/6/2019) dini hari. Ada delapan desa di empat kecamatan yang terdampak banjir yaitu Desa Polora Indah, Mopute, Sabandete, Lino Moio, Walalindu, Tapuwatu, Andowia, dan Wanggudu.

Data yang dihimpun dari BPBD, titik banjir terparah berada di Desa Polora Indah, Kecamatan Langgikima, dan Mopute, Sabandete, juga Lino Moio Kecamatan Oheo. Di tempat itu, ketinggian banjir mencapai tiga meter. Beberapa rumah warga yang berada di Desa Polora Indah sudah tenggalam hingga menyisakan atap.

Selain itu, sawah, kebun dan jalan poros penguhubung menuju ibu kota Wanggudu juga lumpuh total akibat jalur utama sepanjang hampir satu kilometer terendam banjir dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Jalan tersebut juga merupakan akses penghubung menuju Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). (b)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini