Cerita Dibalik MTQ Baubau

Cerita Dibalik MTQ Baubau
MTQ BAUBAU - Perhelatan MTQ ke-26 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kota Baubau, mendatangkan rezeki tersendiri pada para pedagang, baik kuliner maupun sovenir yang berlogokan MTQ. Soveneir ini menjadi rebutan para khafilah dari berbagai daerah. (Mulyadi/ZONASULTRA.COM)
 Cerita Dibalik MTQ Baubau
MTQ BAUBAU – Perhelatan MTQ ke-26 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kota Baubau, mendatangkan rezeki tersendiri pada para pedagang, baik kuliner maupun sovenir yang berlogokan MTQ. Soveneir ini menjadi rebutan para khafilah dari berbagai daerah. (Mulyadi/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kota Baubau telah resmi ditutup pada Minggu (27/3/2016) malam.

Meski telah berakhir, MTQ ke-26 ini masih menyisakan berbagai cerita dari para khafilah yang bertanding dalam event dua tahunan ini.

1. Ketua Lasqi Kota Baubau, Wa Ode Maasra Manarfa

– Selamat Kota Baubau Mendapat Juara Umum Lasqi

Wakil Walikota Baubau, Wa Ode Maasra Manarfa, yang juga Ketua Lembaga Seni dan Qasida Indonesia (Lasqi) Kota Baubau, mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota Baubau yang sudah meraih juara umum Lasqi.

“Mereka yang juara satu tentu akan kembali berkompetisi pada tingkat masional dengan mambawa nama Sultra. Selamat berjuang dan berlatih semoga membawah pulang kemenangan dalam MTQ tingkat nasional tahun ini,” kata Maasra.

Pemerintah Kota Baubau juga engucapkan selamat kepada seluruh peserta yang mendapatkan juara dalam event ini.

“Perjuangan dalam memberikan yang terbaik bagi daerah akan menjadi catatan sejarah tersendiri, khususnya para peserta yang berkompetisi di MTQ kali ini,” ujar dia.

2. Ikhasar (Kontingen Daerah Koltim)

– Berlomba Sambil Berwisata Benteng

Ribuan khafilah MTQ ke-26 dari 16 kabupaten/kota di Sultra datang memadati Kota Baubau untuk bertanding dan memberikan yang terbaik bagi daerah asalnya.

Disela-sela kompetisi, sejumlah khafilah juga menikmati keindahan dan obyek wisata yang ada di Kota Baubau.

Salah satunya Ikhsar, kontingen dari Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang memilih menikmati panorama dan keindahan dari benteng terluas di dunia yakni Benteng Kraton Buton.

“Saya senang bisa berada di Kota Baubau bisa berkeliling di benteng terluas di dunia, dan tidak kalah menariknya bisa mengetahui beberapa situs yang ada di dalam benteng seperti Batu Popaua (tempat pelantikan Sultan) dan Masjid Agung Kraton Buton,” ungkap Ikhsar.

3. La Ode Asran (Kontingen Buton Tengah)

– Nikmati Makanan Khas Baubau Parende

Banyak yang bisa dilakukan para khafilah saat berada di Kota Baubau. Selain berkunjung di tempat wisata, benteng kraton Buton, ruang publik (Pantai Kamali dan Bukit Wantiro), juga ada yang lebih memilih wisata kuliner.

Salah satunya La Ode Asran (25) kontingen dari Kabupaten Buton Tengah yang mengaku bangga bisa diutus sampai di Kota Baubau.

“Orang-orang disini sangat ramah dan enak diajak bicara,” tambahnya.

Asrun menilai kegiatan MTQ yang diadakan di Kota Baubau, merupakan salah satu event yang berjalan sukses dan lancar. Selain itu, fasilitas yang disediakan tuan rumah cukup memadai, sehingga tidak ada kendala yang dirasakan selama mengikuti semua rangkaian kegiatan lomba.

Selain berlomba, dia juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa tempat wisata di Kota Baubau, dan tidak ketinggalan mencicipi masakan khas Baubau yang dikenal selama ini Parende.

 

Penulis : Mulyadi
Editor   : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini