Modusnya, ketika ada beberapa siswa yang tidak tuntas dengan mata pelajarannya, oknum guru tersebut bukannya meminta diulangi atau melakukan perbaikan, melainkan menyuruh siswanya menganti nil
Modusnya, ketika ada beberapa siswa yang tidak tuntas dengan mata pelajarannya, oknum guru tersebut bukannya meminta diulangi atau melakukan perbaikan, melainkan menyuruh siswanya menganti nilainya dengan voucher 10 ribu per siswa untuk mendapatkan nilai yang baru.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Baubau, Muhammad Radi saat dikonfirmasi Sabtu (10/01/2015), awalnya membantah jika ada anak buahnya yang melakukan pungli. Apalagi, meminta uang kepada siswa berupa pulsa senilai 10 ribu kepada murid yang ingin memperbaiki nilai.
“Tidak mungkin di sekolah ini (SMA 2) ada guru yang meminta uang seperti begitu, jika memang ada saya jamin hidupnya tidak akan tenang,” kata Muhammad Radi.
Namun saat diperlihatkan status dimedia sosial tersebut, Muhammad Radi tidak bisa mengelak dan langsung memanggil oknum guru tersebut. Di hadapan kepala sekolah oknum guru tersebut mengakuinya.
Radi mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap oknum guru yang berbuat semacam itu. Karena itu pihaknya akan memberikan sanksi.
“Tapi jika memang ada guru yang punguti uang berupa vocher 10 ribu per murid, kami tidak akan memberikan toleransi, dan kami pun akan menanyakan ke ke Pak Kadis terkait sanksi guru yang melakukan pungli itu,” terangnya. (Rin)