13 Desa di Butur Rancang Pembentukan Kelompok Sadar Wisata

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai digagas. Setidaknya, 13 desa dan satu kelurahan, mulai mempersiapkan hadirnya perhimpunan tersebut.

13 desa ditambah satu kelurahan itu tersebar di enam kecamatan. Untuk wilayah Kecamatan Kulisusu yakni Desa Malalanda, Wasalabose, Banu Banua Jaya, Kadacua dan Linsowu. Di kecamatan Bonegunu, yakni Desa Langere, Kepisino dan Eensumala. Selanjutnya, wilayah Kecamatan Kulisusu Utara yakni Desa Lamoahi, Lanosangia, dan Waode Buri.

Sementara, tiga kecamatan lainnya, masing-masing terdapat satu desa plus kelurahan. Untuk Kecamatan Wakorumba Utara ada Desa Oengkapala, di Kecamatan Kulisusu Barat terdapat Desa Mekar Jaya, dan Kecamatan Kambowa ada Kelurahan Kambowa.

Gagasan lahirnya kelompok ini mulai dibahas dalam kegiatan sosialisasi pembentukan Pokdarwis, yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat di salah satu hotel di Butur, Kamis (27/6/2019).

Bupati Butur, Abu Hasan, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Budianti Kadidaa mengatakan, pengembangan pariwisata memang gencar dilakukan pemda setempat. Dengan terbentuknya kelompok sadar wisata nanti, diharap menjadi tambahan energi baru dalam proses pembangunan daerah di sektor kepariwisataan.

“Semoga dengan terbentuknya Pokdarwis ini, potensi wisata di Buton Utara bisa dikelola lebih optimal dan dikenal di mancanegara,” tuturnya, dalam acara sosialisasi.

Kepala Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Disparbud Butur, Laode Azwan menjelaskan poin penting dari rencana pembentukan Pokdarwis ini yakni untuk menigkatkan pemahaman kepariwisataan, mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan, serta meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakat atau anggota Pokdarwis. Kemudian, untuk mensukseskan pembangunan kepariwisataan.

“Pembangunan keperiwisataan memerlukan keterlibatan semua pihak yang terkait, peranan masyarakat bersama-sama dengan pihak pemerintah dan juga swasta merupakan unsur yang penting, dalam memajukan kepariwisataan yang ada di Butur,” ungkapnya.

Ditemui di sela-sela kegiatan, Kepala Desa Banu Banua Jaya, Sumarno, mengatakan destinasi wisata yang potensial dikembangkan di desanya adalah mangrove (hutan bakau). Memang belum digarap, tetapi paling tidak, pihaknya sudah punya rancangan untuk memoles.

“Kita akan buat jembatan keliling di mangrove. Di tengah-tengah ada tempat berjualan atau istirahat. Kita juga akan siapkan lampu kalau malam. Untuk sementara itu dulu kita kembangkan,” katanya.

Untuk diketahui, sosialisasi itu diikuti perwakilan dari 13 desa dan 1 kelurahan. Selain itu, ada ada pula perwakilan dari komunitas, di antaranya Gerakan Peduli Pantai Membuku (GP2M) dan Dewan Seni dan Budaya (Densib) Butur. (B+)

 


Kontributor : Irsan R
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini