Satu Warga Kendari Jadi Korban Sandera Kelompok Abu Sayyaf

Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Salah seorang warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi korban penyanderaan kelompok radikal Abu Sayyaf di Filipina.  Adalah Suryansyah warga Jalan Ade Nasution perumahan Bukit Kartika di kelurahan Watubangga Kecamatan Baruga.

Isteri Suryansah, Idawati,  yang ditemui dirumahnya,  Rabu sore, kaget mengetahui jika suami tercintanya turut menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.  Dia sendiri pun tak memiliki firasat jika suamiya saat ini berada dalam tangan kelompok radikal.

a
Ilustrasi

“ Maaf saya nonton di TV memang ada warga negara Indonesia yang disandera tapi saya tidak mengira suamiku juga ikut disandera,” jelas Idawati dengan suara terisak.

Idawati mengaku,  sebulan lalu masih berkomunikasi dengan suaminya.  Dirinya mengira suaminya itu saat ini masih bekerja sebagai tekhnisi kapal di Kalimantan.  Saat menelpon, Suryansah menanyakan kabar dirinya dan kedua anak mereka.

“ Satu bulan lalu, waktu menelpon juga kasitahu kalau dia mengirim uang untuk kebutuhan keluarga,”  jelasnya

Idawati menuturkan, sulitnya kondisi perekonomian membuat suaminya memutuskan bekerja di sebuah perusahaan kapal pengangkut batu bara di Kalimantan.  Sudah lima bulan dia  bekerja di Kalimantan Selatan

Idawati pun hanya bisa berharap suaminya bisa segera dilepaskan. Dan selamat  bersama tawanan lainya. Diapun berharap pemerintah bisa segera  melakukan tindakan untuk menyelamatkan suaminya bersama 9 rekan Suryansayh lainya.

Suryansyah  diketahui saat ini memiliki dua orang anak yakni Adnansyah  berumur 8 tahun dan  Bebyansyah berumur lima tahun.

Sementara itu Kapolres Kendari, AKBP Ilham Saparona yang dikonfirmasi mengungkapkan belum bisa memastikan jika Suryansah yang menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf merupakan warga Kendari.  Saat ini dirinya mengaku belum menerima informasi resmi perihal kebenaran warga kendari yang turut menjadi korban.

“ Itu urusan Kementerian Luar  Negeri. Jika memang benar dan ada surat perintah untuk pengamanan atau lainlainya kami pasti langsung laksanakan,” tutur Ilham Saparona di Kendari.

Untuk diketahui 10 WNI saat ini disandera kelompok radikal Abu Sayyaf pada 26 Maret 2016  lalu.  Kelompok Abu Sayyaf membajak kapal Tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7 ribu ton batu bara dan 10 ABK kapal saat dalam perjalanan mengangkut batu bara  dari  Sungai Puting Kalimanatan Selatan menuju Batangas Filipina  Selatan.

 

Penulis : Tahir OSe

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini