ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepemimpinan Muhammad Nasir sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi berakhir, setelah dirinya pensiun tertanggal 1 Juli 2019 lalu. Muhammad Nasir yang menjabat sebagai Kadis Distanak Sultra selama lima tahun digantikan oleh Suryati Raeba.
Penunjukkan Suryati Eba sebagai Plt Kadis Distanak Sultra sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sultra nomor 821.22/3721 tertangggal 2 Juli 2019. Keduanya melakukan serah terima jabatan di kantor Distanak Sultra, Kamis (4/7/2019).
Baca Juga : Website Distanak Sultra Resmi Soft Launching
Usai resmi menjabat Plt Kadis Distanak Sultra, Suryati Eba berjanji akan menuntaskan urusan gaji pegawai yang sempat tertunda akibat kekosongan jabatan di Distanak Sultra.
“Insyaallah paling lambat pekan depan, hak ASN itu sudah akan diterima. Saya akan berupaya optimal dalam mengemban setiap tugas, saat ini masih dalam tahap penyesuaian untuk penyelesaian seluruh dokumen-dokumen yang ada, termasuk gaji pegawai,” terangnya.
Sebagai Plt Kadis Distanak Sultra, Suryati pun berharap mendapat dukungan dari semua pegawai. Ia pun berharap dapat bekerja sama dengan semua elemen yang ada di Distanak Sultra.
“Semoga seluruh ASN lingkup Distanak Sultra kiranya tetap solid dan kompak mendukung saya dalam melanjutkan mandat yang dibebankan kepada saya saat ini. Akan tidak berarti kehadiran saya tanpa dukungan 390 ASN dan 276 tenaga harian lepas lingkup Distanak Sultra,” ucapnya.
Baca Juga : Pemprov dan DPRD Sultra Teken Raperda Pertanggungjawaban APBD 2018
Muhammad Nasir berharap seluruh ASN di lingkup Distanak Sultra dapat membantu pejabat yang baru dalam menjalankan tugas dan fungsi Distanak Sultra.
“Hari ini Ibu Suryati mendapatkan amanah, semua keputusan dan wajib untuk didukung oleh pegawai di distanak ini. Karena masih banyak pekerjaan yang mesti dikejar dan diselenggarakan untuk mensukseskan APBD 2019 ini, dan juga RPJMD Gubernur Sultra. Kerjasama sangat diperlukan untuk menyukseskan itu semua,” harapnya.
Menurutnya, hal terberat menjadi Kepala Distanak adalah mengelola 390 pegawai dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Meski begitu ia berharap, pegawai di distanak bisa bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku. (b)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati