Peduli Korban Banjir, Karantina Pertanian Kendari Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah

Peduli Korban Banjir, Karantina Pertanian Kendari Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah
KARANTINA PERTANIAN - Karantina Pertanian Kendari peduli korban banjir menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah di Pesantren Al Muhajirin Pondidaha dan siswa SDN Lalousu Kabupaten Konawe, Rabu (10/7/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KONAWE – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Konawe pada Juni 2019 lalu masih menyisakan duka bagi warga yang menjadi korban.

Tak hanya rumah warga dan ribuan hektar sawah yang terendam, tetapi juga sekolah dan pesantren yang ada di daerah tersebut ikut terendam banjir. Akibatnya perlengkapan sekolah turut hanyut bersama banjir.

Peduli korban banjir, Balai Karantina Pertanian Kendari pun memberikan bantuan berupa paket peralatan sekolah untuk siswa korban banjir di Kabupaten Konawe.

Kepala Karantina Pertanian Kendari, drh LM. Mastari mengatakan, guna membantu meringankan beban korban banjir, pihaknya menyalurkan bantuan tersebut. Penyaluran bantuan ini juga dalam rangka bulan bakti karantina pertanian ke- 142. Melalui kegiatan Karantina Peduli 142, pihaknya menyalurkan 142 paket peralatan sekolah dan sejumlah kebutuhan pokok untuk santri terdampak banjir di Pesantren Al Muhajirin Pondidaha dan siswa SDN Lalousu Kabupaten Konawe.

Baca Juga : Logistik Menipis, Ribuan Pengungsi Banjir Konawe Terancam Kelaparan

“Paket bantuan peralatan sekolah yang kami berikan sebanyak 142, sesuai tema kita, bulan bakti 142. Harapannya santri dan siswa yang mendapat bantuan dapat diringankan bebannya untuk memasuki tahun ajaran baru,” terangnya melalui rilis tertulis, Rabu (10/7/2019).

Tidak hanya menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah, Balai Karantina Pertanian Kendari juga menyalurkan sejumlah kebutuhan pokok berupa beras, mi instan, dan telur bagi korban banjir di Pesantren Al Muhajirin.

Sebutnya, Karantina Pertanian Kendari melihat sangat penting membantu anak sekolah korban banjir, apalagi mau masuk ajaran baru. Ia pun berharap para santri dan siswa yang mendapat bantuan dapat belajar dengan baik dan giat agar menjadi generasi yang sukses.

“Kalau mau sukses syaratnya punya banyak ilmu. Supaya banyak ilmu maka harus giat belajar,” pesan Mastari.

Pengasuh Pesantren Al Muhajirin Pondidaha Ustaz Ahmad mengatakan, saat banjir datang sekolah lagi libur sehingga pondok kosong. Akibatnya perlengkapan sekolah dan barang-barang para santri tidak bisa diselamatkan.

Senada dengan itu, salah seorang guru SDN Lalousu Ahmad Solihin menyatakan beberapa muridnya harus kehilangan perlengkapan sekolah akibat banjir yang melanda beberapa waktu lalu. (b)

 


Kontributor: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini