ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabang Kendari menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan 19 karyawan PT Obsidian Stainless Steel (OSS), Konawe yang menjadi korban ledakan laboratorium, Rabu (14/8/2019) kemarin.
Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kendari Musriati mengatakan, kecelakaan kerja merupakan resiko yang tidak dapat diprediksi dan bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga : Laboratorium PT OSS Meledak, 19 Pekerja Keracunan
“Karyawan PT OSS yang menjadi korban tersebut baru saja didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 12 dan 13 Agustus 2019 lalu. Dan hari ini mengalami kecelakaan kerja,” katanya melalui keterangan tertulis.
Murniati menegaskan meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan memiliki kewajiban menanggung seluruh biaya medis hingga 19 karyawan tersebut sembuh total dan tanpa batasan biaya.
BPJS Ketenagakerjan cabang Kendari saat menerima laporan tersebut, langsung melakukan kunjungan cepat tanggap di Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sultra.
Kunjungan cepat tanggap BPJS Ketenagakerjaan merupakan bukti bahwa manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan sangat dibutuhkan bagi pekerja termasuk di Bumi Anoa.
Adapun tujuan dari kunjungan cepat tanggap ini adalah untuk mengecek setiap korban peserta BPJS Ketenagakerjaan, apakah telah mendapatkan pelayanan yang layak dan cepat atau tidak dari fasilitas penyedia layanan kesehatan.
Sebelum dilarikan ke RSUD Bahteramas, seluruh korban diberikan penanganan awal di klinik safety PT OSS dengan hasil diagnosis awal mereka mengalami sesak napas yang disebabkan menghirup asap api.
Untuk diketahui, Laboratorium milik PT OSS di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe meledak, Rabu (14/8/2019) sekitar pukul 10.45 wita.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, kejadian itu bermula sekitar pukul 08.00 Wita, saat beberapa karyawan lokal yang sebagian besar adalah perempuan melakukan kegiatan pekerjaan pembenahan ruangan di dalam laboratorium.
Sementara beberapa karyawan tenaga kerja asing (TKA) sedang melakukan pekerjaan konstruksi pengelasan anak tangga menuju lantai dua.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Jelaskan Fungsinya sebagai Penjamin Aparat Desa
Sekitar pukul 10.45 Wita tiba – tiba muncul kepulan asap dari ruangan laboratorium tempat penyimpanan bahan kimia yang terletak di lantai dasar yang dan berhubungan langsung dengan tempat pengelasan anak tangga.
Untuk sementara, penyebab kebakaran diduga dari percikan api las yang mengenai bahan kimia yang berada di ruangan laboratorium. Diduga ledakan berasal dari AC duduk yang berada di dalam ruangan laboratorium.
“19 orang karyawan lokal, di antaranya 17 perempuan dan 2 orang laki-laki mengalami keracunan yang disebabkan oleh asap dari kejadian tersebut. Dan saat ini korban sudah dirawat di Rumah Sakit Bahteramas Kota Kendari. Situasi masih kondusif,” ujarnya. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban