ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Wakatobi, Sulawesi Teggara (Sultra) mendapat kucuran senilai Rp30 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019.
Bupati Wakatobi, Arhawi menjelaskan bahwa anggaran itu akan digunakan untuk membangun gedung Intensive Care Unit (ICU), Instalasi Emergency/Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan kamar operasi gedung rawat jalan / Poliklinik.
Hal itu dikemukakan Arhawi dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung RSUD Wakatobi, Kamis (15/8/2019) kemarin. Dia berharap, dengan adanya dua gedung baru itu, akan menghadirkan sistem pelaksanaan dan fasilitas yang memadai bagi masyarakat.
“Terutama masyarakat yang telah mendapatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bersinar maupun BPJS dari pusat. Karena cita-cita besar pemerintah kabupaten Wakatobi untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat,” katanya.
Sejak tahun 2017-2019 ini, kata dia, pemerintah telah memberikan bantuan kartu BPJS bersinar kepada masyarakat dan sudah diterima oleh sekitar 40 ribu jiwa dari sisa intervensi pemerintah pusat sekitar 49 ribu lebih.
Baca Juga : Anggaran Belanja Obat di RSUD Wakatobi Mencapai Rp 1 M
Menurutnya, pemberian kartu kesehatan secara gratis tanpa didukung sarana dan prasarana yang memadai maka tidaklah cukup. Sehingga pihaknya kerja keras dan akhirnya tahun ini mendapatkan alokasi anggaran untuk membangun gedung lantai tiga tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur RSUD kabupaten Wakatobi, Munardin menyebutkan bahwa pembangunan gedung ini dilaksanakan untuk mendukung program Wakatobi bersinar, dimana pemerintah setempat telah membagikan kartu kesehatan Wakatobi Bersinar kepada ribuan masyarakat secara gratis.
“Disamping melakukan pembangunan dua gedung baru RSUD, kita juga melakukan rehabilitasi gedung radiologi. Namun yang lebih besar ada dua gedung yang pertama akan dibangun tiga lantai dimana di lantai pertama terdapat UGD, Apotek dan rekam medis. Ini biasanya setiap kali pasien dia datang semuanya terlibat, kemudian di lantai duanya ada ICU dan lantai tiganya ada kamar operasi,” kata Munardin.
Dia menambahkan, pada gedung yang kedua akan dibagun dua lantai. Di lantai satu ada poliklinik, spesialis dan umum di situ sudah termasuk dengan poliklinik juga.
“Sementara di lantai dua akan digunakan sebagai kantor. Jadi kami manajemen di lantai dua,” tandasya. (C)