ZONASULTRA.COM, LABUNGKARI – Bupati Buton Tengah (Buteng) Samahuddin ingin warganya makin maju. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan keterampilan.
Untuk mewujudkan itu semua, kata Samahuddin, perlu ada stabilisasi sosial yang terjaga antara tokoh masyarakat, birokrasi, dan pemuda. Elemen-elemen tersebut mesti jalan beriringan.
Dikatakan Samahuddin, birokrasi perlu membuktikan dirinya sebagai pelayan masyarakat. “Pelayanan harus maksimal, kinerja harus ditingkatkan. Kedispilan harus diutamakan. Jangan berkantor jarang kemudian kejar jabatan saja,” kata Samahuddin ditemui usai memimpin upacara HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8/2019).
Menurut dia, birokrasi yang kaku dan tidak disiplin harus dievaluasi. Jika sudah tidak bisa dipertanggungjawabkan maka jabatannya mesti dicabut.
Baca Juga : Bupati Buteng Kukuhkan 70 Anggota Paskibraka HUT ke-74 RI
Sementara peran pemuda, kata Samahuddin, mesti menjadi kontrol bagi kinerja pemerintah. Dia menggarisbawahi, agar kontrol tetap dalam koridor, pemuda perlu berpengetahuan, berbudi, disiplin, dan pantang menyerah.
“Belajar, disiplin, bahu-membahu membangun daerah ini. Mental harus senantiasa kuat. Itu semua harus ada pada pemuda di Buton Tengah ini,” ujarnya.
Sedang peran tokoh masyarakat, menurut Samahuddin, harus menjadi penengah. Pemberi kesejukan saat situasi sosial daerah sedang ada pada tensi yang tinggi karena sebuah kebijakan atau kepentingan politik.
“Semoga tidak ada lagi kekacauan di Buton Tengah ini. Harus bersatu, berbaur dengan sesama. Kalau ada hal-hal yang dirasa kurang baik, mari kita duduk bersama. Tidak usah kita saling menyudutkan,” harapnya.
Terkait birokrasi, Wakil Bupati La Ntau ikut berkomentar. Lebih spesifik, ia ingin agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buteng lebih disiplin lagi.
“Kedisiplinan harus ditingkatkan oleh para ASN kita. Begitupun dengan kinerja, para ASN ini harus lebih giat lagi,” kata La Ntau. (b)