Silat dan Permainan Tradisional Ramaikan Festival Budaya Tua Buton

Silat dan Permainan Tradisional Ramaikan Festival Budaya Tua Buton
Lomba - Dua pemuda saat bertanding pada lomba pencak silat tradisional, Selasa (20/8/2019), yang ikut dilombakan dalam Festival Budaya Tua Buton 2019. (Risno/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Pencak silat dan permainan tradisional berupa permainan egrang atau jangkungan dan terompah dilombakan pada Festival Budaya Tua Buton 2019. Ini dilakukan guna menambah kemeriahan festival tahunan Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu dari 19 hingga 24 Agustus 2019.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan La Ode Syamsuddin, perlombaan ini digelar guna memperkenalkan kembali kepada para generasi muda yang tidak tahu permainan masa lampau tersebut. Egrang dan torompah panjang melatih diri untuk fokus dan sabar.

Baca Juga : Gerabah Katobengke Dilestarikan Lewat Festival Budaya Tua Buton

“Permainan ini kita gelar bukan sekedar lomba saja, tapi ada histori di balik itu semua. Dimana anak muda sekarang sudah tidak mengenalinya lagi, sehingga kita coba perkenalkan kearifan lokal kita ini,” katanya.

Egrang merupakan permainan yang pemainnya diharuskan jalan menggunakan pijakan tongkat. Terompah merupakan permainan yang dimainkan kelompok dengan berpijak menggunakan sandal kayu yang panjang. Kedua permainan ini mengharuskan pamain jalan tanpa terjatuh hingga finis.

Lanjut Syamsuddin, perminan egrang diikuti 9 tim yang terdiri dari putra dan putri, berasal dari perwakilan SMP se-Kabupaten Buton. Sama halnya dengan permainan Terompah yang kembali dimainkan oleh peserta siswa SMP terdiri 7 tim putra-putri.

Selain itu, tambah Syamsuddin, untuk lomba pencak silat tradisional yang diikuti 5 perguruan silat di Buton, terbagi atas dua kategori yakni, kelompok dan ganda.

Baca Juga : Wisman Bicara Tentang Keramahan Warga Buton

“Perguruan silat ini yang dinilai itu adalah keindahan pada gerak jurusnya dan kekompakan tim yang tampil,” ucapnya.

Selain memotivasi generasi muda untuk berkreasi dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya, juga memperkenalkan potensi permainan rakyat yang pernah tumbuh di Buton.

“Kita berharap, dengan lomba tradisional ini, keharmonisan, kekeluargaan bisa tetap erat di antara pemuda Buton,” imbuhnya. (C)

 


Penulis : M6
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini