ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Kemampuan dalam berkreasi atau kreativitas warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menghasilkan berbagai jenis karya seni.
Dari tangan-tangan warga binaan telah tercipta karya seni seperti miniatur kapal, miniatur tugu kakao, lampu hias, tanaman hias, jam dinding, dan masih banyak kreasi lainnya. Hanya saja karya seni warga binaan belum terekspos dengan maksimal ke masyarakat.
Kepala Rutan Kelas II B Kolaka, Abas Ruchandar mengatakan dalam membantu mempromosikan karya seni warga binaan, pihak rumah tahanan mengikutkan karya-karya tersebut dalam berbagai kegiatan pameran pembangunan yang diselenggarakan pemerintah.
Selain itu, kata dia, guna mendorong dan mendukung kreativitas para warga binaan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kolaka, agar hasil karya warga binaan ini bisa dipromosikan dan dijual di pasaran.
“Hasil karya warga binaan bisa dimiliki oleh masyarakat. Mereka bisa berkoordinasi pada bagian pelayanan tahanan,” kata dia ditemui di Rutan Kelas II B Kolaka, Kamis (22/8/2019).
(Baca Juga : Karya Pemuda Asal Mubar, Pipa Paralon Dibuat Aneka Furnitur)
Tak hanya itu, warga binaan juga memiliki keterampilan bermain musik, rebana serta perbengkelan. Guna mengembangkan kemampuan tersebut pemerintah daerah telah memberikan bantuan satu set alat band dan alat perbengkelan. Inilah yang akan digunakan untuk mengembangkan kreativitas warga binaan.
“Kita sudah sediakan tempat di depan kantor, jadi kita tinggal wujudkan,” kata dia.
Abas mengungkapkan selama berada di dalam rumah tahanan, warga binaan mendapatkan pembinaan dan pendampingan keagamaan serta kemandirian. Sehingga, ketika bebas nantinya mereka bisa mandiri dengan keterampilan yang dimiliki.
Pembinaan yang dilakukan di antaranya seperti membekali dan mengedukasi warga binaan dalam menciptakan karya-karya yang berbahan ekonomis dan bernilai jual. Termasuk, mengembangkan kemampuan mereka dalam seni musik, rebana, dan perbengkelan.
(Baca Juga : Novel Hey Mandala Karya Jurnalis Zonasultra.com Resmi Dilaunching)
“Agar mereka bisa diterima di lingkungan masyarakat. Kita memasyarakatkan mereka. Dengan punya keterampilan, mereka bisa bekerja dan membuka lapangan kerja bagi orang lain,” tambahnya.
Meskipun, kondisi rutan saat ini sudah melebihi kapasitas, tapi inilah yang menjadi tantangan bagi petugas untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan di dalam rutan. Sehingga kata dia, proses pembinaan keagamaan dan kemandirian tetap berjalan dengan baik.
“Dalam artian warga binaan tidak ada yang ingin melarikan diri dan membuat kerusuhan selama menjalani masa pembinaannya. Kita hanya bisa menjaga agar rutan ini tetap kondusif, tidak ada gangguan keamanan,” pungkasnya. (B)