ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Rencana Gubernur Sulawesi Tengara (Sultra), Ali Mazi merenovasi kantor gubernur menjadi 17 lantai tak hanya disoroti para netizen di media sosial, kritikan juga datang dari anggota DPR RI, Ridwan Bae. Ridwan menilai ada yang lebih penting dari pembangunan kantor gubernur 17 lantai.
Anggota DPR RI asal Sultra ini menilai pembangunan infrastruktur jalan lebih dibutuhkan masyarakat, terutama poros Lagadi-Wamengkoli yang mendesak untuk diperbaiki. Menurutnya, kerusakan jalan Lagadi-Wamengkoli sudah sangat parah dan menyusahkan masyarakat.
“Saya berharap Ali Mazi dapat menyentuh pembangunan di sana karena sudah sangat tersiksa orang di sana. Hujan ya becek, panas ya makan debu,” kata Ridwan Bae saat dihubungi pada Jumat (23/8/2019).
Selain itu, Ridwan berpendapat kantor gubernur saat ini masih layak dipertahankan. Terlebih lagi kebutuhan ruang di era industri 4.0 ini semakin kecil. Dengan kemampuan teknologi saat ini sudah dapat menyimpan data yang besar dalam wadah yang sempit seperti flashdisk, harddisk hingga google drive.
(Baca Juga : Ali Mazi Bakal Renovasi Gedung Kantor Gubernur Jadi 17 Lantai)
Di sisi lain, banyak masyarakat Sultra yang meminta perbaikan jalan di belahan Bumi Anoa itu. Politisi Golkar ini berharap Ali Mazi dapat mendengar dan memperhatikan aspirasi masyarakat tersebut.
“Jadi kalau masyarakat berpendapat seperti itu harusnya Ali Mazi apresiasi dan harus perhatikan. Dia sabahat saya, dia sangat akrab dengan saya, tapi ini adalah masukan dari saya sebagai sahabat,” ujar anggota Komisi V DPR RI ini.
(Baca Juga : Ali Mazi Ingin Bangun Kantor 17 Lantai, Netizen Minta Perbaikan Jalan)
Ridwan juga mengingatkan bahwa periode ini adalah periode terakhir Ali Mazi. Sebab, Ali Mazi tidak bisa menjadi gubernur untuk ketiga kalinya. Oleh sebab itu, Ridwan berpendapat alangkah baiknya Ali Mazi memenuhi kebutuhan dasar dan keinginan masyarakat Sultra.
“Paling baik dia banyak membangun masyarakat Sultra, sehingga pada saat berakhir dia diingat masyarakat Sultra bukan diingat oleh pegawai,” tukasnya. (b)
