ZONASULTRA.COM, LAWORO – Wilayah Tiworo Raya, kabupaten Muna Barat (Mubar) mengalami pemadaman listrik dan sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari pihak PLN setempat terkait penyebabnya. Pemadaman listrik itu dimulai dari pukul 13.30 – 22.30 wita di wilayah Tiworo Selatan, Maginti dan Tiworo Tengah hanya desa Mekar Jaya.
Salah satu warga Desa Mekar Jaya, Solihat (44) saat ditemui di kediamannya mengaku sangat dirugikan dengan pemadaman listrik dan sampai saat ini belum menyala. Dirinya yang berprofesi sebagai pedagang es roti yang sangat ketergantungan dengan listrik.
“Kasihan saya punya dagangan ini, dari tadi siang mati lampu. Jadi es yang mau dijual mencair lagi, dan terpaksa tidak jualan. Kita juga tidak tahu apa penyebab padamnya listrik ini, karena tidak ada pemberitahuan langsung dari pihak PLN,” kata Solihat saat ditemui di rumahnya, Jumat (30/8/2019) malam.
Tambah heran lagi, saat keluar dari kediamannya khusus Tiworo Tengah hanya Desa Mekar Jaya yang sebagian ada yang menyala dan ada juga yang padam listriknya.
“Kita juga bingung kenapa di Desa Mekar Jaya ini, yang menyala cuman sebagian saja. Hanya di Tondano sini saja yang padam listriknya,” ungkapnya.
Denis (28) warga Desa Suka Damai juga mengeluhkan pemadaman listrik tanpa ada pemberitahuan dari PLN Tikep ini. Hampir enam jam listrik di rumahnya mengalami pemadaman.
“Saya di rumah tadi mati lampu dari pukul 13.30 sampai 19.00 wita. Meskipun sudah menyala lampu di rumah, tetapi masih ada satu desa khususnya di kecamatan Tiworo Tengah sebagian padam. Dan ini sangat merugikan warga sekitar, apa lagi tidak ada pemberitahuan dari pihak PLN ,” tegasnya.
Menurutnya, jika PLN deklarasikan listrik mati maksimum 5 jam sehari, ternyata listrik mati sampai 6 jam. Berarti lebih dari 10 persen konsumen berhak dapat kompensasi. Hal ini sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM nomor 27 tahun 2017 tentang tingkat mutu pelayanan dan biaya yang terkait dengan penyaluran tenaga listrik oleh PT PLN (persero).
“Saya kira jelas dalam Permen tersebut, konsumen yang dirugikan dengan pemadaman listriknya memdapat kompensasi pengurangan tagihan listrik. Jadi bukan ganti rugi yang diberikan uang atas pemadaman listrik yang terjadi,” jelasnya.
Kata dia, kompensasi diberikan, ketika realisasi dari indikator tersebut melebihi 10 persen dari yang telah dideklarasikan PLN. Besarnya kompensasi yang wajib diberikan kepada tiap pelanggan mencapai 35 persen dari biaya beban minimum.
Kepala PLN Unit Tikep, Zulfaddin dikonfirmasi mengatakan, ada gangguan dan sampai saat ini pihaknya masih mencari gangguan tersebut. “Kita sampai sekarang masih mencari gangguannya apa, karena kita juga belum mengetahui apa penyebab sehingga listrik ini padam,” ucapnya.
Dia mengakui jika pemadaman lampu sejak siang tadi sampai ke Kantor PLN Tikep itu, listriknya aman. Hanya saja, dari kantornya menuju SP 2 dan Tondasi listrik mengalami pemadaman.
“Jadi prosesnya kita potong-potong, khusus SP 2 yakni Desa Suka Damai dan Labukolo kita coba tidak dialiri listrik, kemudian Tondasi, SP 9, SP 4 dan SP 5 di potong semua. Kita coba aliri listrik tapi gagal, kita tidak dapat gangguannya,” bebernya.
Dia menambahkan, saat memasuki waktu salat Magrib, pihaknya mencari cara untuk mempersempit gangguannya. Sehingga kabel yang menuju Desa Mekar Jaya dipotong, sebagian tidak dialiri listrik dan listriknya aman.
“Jadi sampai saat ini, wilayah SP 2 sampai Tondasi dan SP 1 aman. Kita menduga gangguannya dari Desa Mekar Jaya yang di potong sampai di Desa Kembar Maminasa Kecamatan Tiworo Selatan dan kita masih cari gangguanya,” cetusnya.
Dia menjelaskan, untuk macam gangguan itu ada banyak yakni pohon tumbang, kelelawar hinggap di kabel dan layang-layang yang tersangkut. Dengan pemadaman listrik ini, pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan konsumen.
“Kami belum bisa pastikan padamnya sampai kapan. Tapi kami masih berusaha agar listrik pulih secepatnya,” tuturnya.
Sampai berita ini diturunkan, dua kecamatan yakni Maginti dan Tiworo Selatan masih memgalami pemadaman listrik. Khusus kecamatan Tiworo Tengah hanya Desa Mekar Jaya sebagian listriknya masih padam. (a)