ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Konawe (IPPMIK) nyaris bentrok dengan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Konawe saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (11/9/2019).
Awalnya, para demonstran yang menuntut pembangunan asrama mahasiswa Konawe ini melakukan orasi di depan pagar kantor bupati. Karena Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa enggan menemui mereka, massa akhirnya masuk ke halaman kantor dengan cara merusak pagar.
Baca Juga : Aksi Tuntut Pembangunan Asrama Mahasiswa Konsel Ricuh, Pengunjuk Rasa Terluka
Sementara, puluhan Satpol PP dan aparat kepolisian yang berjaga berusaha menghalau langkah mahasiswa. Akibatnya massa dan aparat keamanan terlibat aksi saling dorong hingga akhirnya massa berhasil merobohkan pagar, dan melakukan aksi di halaman Kantor Bupati Konawe.
Ketua IPPMIK Kendari, Arjuna menyebut Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe harus malu dengan kabupaten lain yang merupakan hasil pemekarannya. “Pemda harusnya malu dengan Konkep (Konawe Kepulauan), Konsel (Konawe Selatan), dan Konut (Konawe Utara) yang telah membangun asrama bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Kota Kendari. Padahal kita tahu sendiri Konawe adalah daerah tertua di Sultra,” kata Arjuna dalam orasinya.
Lanjut dia, dengan alokasi anggaran 20 persen di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Konawe untuk sektor pendidikan, dapat meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya mahasiswa Konawe yang saat ini sedang menimba ilmu di Kota Kendari.
Juna sapaan akrabnya, menyebut pada tahun 2015 silam, Pemda Konawe pernah berjanji akan membangun asrama mahasiswa serta mengalokasikan beasiswa sebesar Rp1 miliar, tapi hal itu hanya sebatas janji dan tidak pernah direalisasikan.
Baca Juga : Gubernur Sultra Janji Bangun Asrama Mahasiswa di Makassar
Sementara itu, Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara berjanji akan segera membangun asrama bagi mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Kota Kendari. Gusli bahkan mempertaruhkan jabatannnya jika janji tersebut tidak terlaksana.
“Tahun 2020 insyaallah kita realisasi, kalau tidak terlaksana saya mundur dari jabatan saya sebagai Wakil Bupati Konawe. Dan saya tuangkan janji saya ini dalam bentuk surat pernyataan di atas meterai,” ujar Gusli di hadapan massa aksi.
Usai berdialog, Gusli langsung membuat surat pernyataan di atas kertas bermeterai yang dibubuhi tandatangan. Sebagai langkah awal, Pemda Konawe akan memasukan pembelian lahan untuk pembangunan asrama pada APBD-Perubahan yang rencananya dimulai pada pertengahan September 2019 ini.
Usai menerima surat pernyataan Wakil Bupati Konawe, massa aksi yang tergabung dari beberapa universitas di Kota Kendari akhirnya membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian Resort (Polres) Konawe. (A)
Kontributor : Restu Tebara
Editor : Muhamad Taslim Dalma