ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Tim Manggala Agni yang bertugas memadamkan api di lahan gambut Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) terancam ditarik.
Kepala Manggala Agni Daops Sultra, Yanuar Fanca Kusuma mengatakan penarikan personilnya di wilayah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kondisi di lapangan sudah bisa dikendalikan, kedua terkendala dengan kondisi fisik personil. Ketiga biaya bahan bakar opersional kendaraan dengan mesin untuk mesin sudah cukup besar sebab selama ini ditalangi sendiri pihak Manggala Agni.
“Kenapa saya tarik, anggota sudah 23 hari nonstop ditambah logistik dan bahan bakar untuk mesin dan kendaraan opersional. Untuk teman-teman disana saja setiap hari makan mie telur. Kalau makan mie telur otomatis loyo juga anggota,” kata Yanuar Fanca kepada awak ZONASULTRA.COM, Minggu (22/9/2019).
Baca Juga : Pembakaran Hutan di Koltim, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
“Kalau saya tidak pertimbangkan mundur dulu, siapa yang mau biayai anggota saya, kan kasian juga. Jadi kita mau istrahatkan dulu, kalau memang ada kebakaran lagi baru kita turun karena sudah siap semua dari faktor-faktor tadi itu,” imbuhnya.
Rencana penarikan sebenarnya dilakukan pada Sabtu (21/9/2019), akan tetapi sempat tertunda sebab Kapolres Kolaka, AKBP Bambang Satriawan memintanya agar diperpanjang lagi seraya memberikan bantuan bahan bakar untuk mesin sebanyak 10 jergen.
Disebutkan Yanuar, kebakaran lahan gambut di Koltim merupakan bencana kemanusiaan dan lingkungan, sehingga semua pihaknya mestinya bergerak bersama sama.
“Semua harus bergerak, berpartisipasi. Jangan hanya powernya di Manggala Agni, TNI-Polri. Masalah ini kan di Kolaka Timur. Seharusnya semuanya melihat, memenuhi apa yang kurang. Kalau satu, dua pihak saja yang bekerja keras, terus yang lain seolah-olah tutup mata dengan apa yang terjadi. Itu kan lucu,” tukasnya.
Ditanya soal bantuan dari pemerintah daerah Koltim untuk personilnya selama bertugas, Yanuar mengaku sama sekali tidak pernah ada.
Baca Juga : Lagi, Terduga Pembakar Lahan di Koltim Diamankan
“Kami nggak pernah dapat bantuan apa-apa. Kecuali kemarin pada saat saya mau tarik anggota baru dibantu 10 jergen bahan bakar. Untuk hal-hal lain, kami belum pernah dibantu. Dan kami juga tidak minta dibantu. Tolong dicatat ya, tetapi ayo sama-sama berpartisipasi karena ini masalah kita bersama. Personil saya itu kan bukan orang Kolaka Timur. Tetapi mereka semangat untuk membantu masalah lingkungan di Kolaka Timur. Jadi, marilah kita bersama-sama,”jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, peristiwa kebakaran lahan gambut di Koltim merupakan kejadian yang berulang-ulang, mulai tahun 2017-2018 sampai tahun ini.
” Mudah-mudahan dalam waktu dekat kebakaran lahan gambut di Kolaka Timur bisa selesai, kasus hukumnya juga jalan serta diusut tuntas. Entah siapa itu pelakunya, apakah itu korporasi atau perorangan supaya tidak terulang lagi tahun depan,”tukas Yanuar.
Dia juga mengingatkan Pemda Koltim untuk mengimbau masyarakatnya agar tidak membakar lahan dan hutan. Termasuk dinas perkebunan setempat mestinya mampu mengedukasi warga untuk tidak membakar lahan saat membuka areal perkebunan.
Harus satu kesatuanlah kita agar bisa memperoleh solusi. Betapa indahnya kalau masyarakat desa atau sekitarnya yang terkena dampak, atau masyarakat kecamatan bergotong royong. Mengingatkan orang lain untuk membakar, atau kumpul-kumpul untuk bikinkan petugas-petugas di lapangan bubur kacang ijo sebagai bentuk perhatian. Petugas lapangan bukan hanya dari Manggala Agni, ada TNI-Polri, ada adik-adik kita dari pecinta alam yang jauh-jauh datang dari Kendari. Indah juga itu, jadi penyemangat juga meskipun hanya bubur kacang ijo,”sambungnya.
Baca Juga : 230 Hektar Lahan Gambut di Koltim Terbakar, Asap Tebal Mengancam Warga
Menurutnya, Bupati Koltim adalah orang yang care sebab baru beberapa hari kejadian sudah mengeluarkan keputusan tanggap darurat. Sayangnya hal ini tidak diikuti dengan pengerahan sumber daya yang ada di intansi Pemda Koltim.
“Rekan-rekan BPBD ikut ke lapangan itu sudah cukup membantu. Kalau perlu dari dinas lingkungan datang dong, bagaimana udara saat itu seharusnya datang. Dari dinas perkebunannya cek dong, bagaimana caranya membuka lahan tanpa harus dengan jalan membakar. Buatlah inovasi. Kalau semuanya jalan, tahun depan ada lagi kebakaran di Koltim. Masa mau terbakar terus setiap tahun,” katanya.
Dia menambahkan, luas lahan yang terbakar di kabupaten Koltim hingga saat ini sudah mencapai 500 hektar. (B)
Kontributor : Samrul
Editor: Abdul Saban
Maaf sebenarnya saya tidak tau siapa Manggala Agni ini. Tetapi saya salut dgn perjuangan kalian. Saya doakan kesuksesan kepada Anda semua Manggala Agni ttp tanamkan ke ikhlasan perjuangan untuk alam smoga Allah meridhoi dan memberi petunjuk kepada kalian Bravo Manggala Agni.