ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari akan mengubah kawasan kumuh yang berada di Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli menjadi destinasi wisata baru di Kota Kendari, dengan konsep Water Front City.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengungkapkan, pemerintah Kota Kendari mendorong penyelesaian kawasan kumuh melalui pendekatan infrastruktur, sesuai dengan indikator kawasan kumuh. Yaitu permasalahan rumah, jalan dan permasalahan lingkungan berupa air minum, sanitasi, sampah, limbah dan penanganan kebakaran.
“Penataan kawasan kumuh Petoaha dan Bungkutoko merupakan kegiatan peningkatan kualitas perumahan dan kawasan pemukiman dengan konsep water front city, yaitu konsep yang mengembangkan potensi sumber daya di kawasan itu,” kata Sulkarnain, Rabu (10/9/2019).
Selain itu, kata Sulkarnain, Water Front City diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Petoaha dan Bungkutoko serta masyarakat di sekitarnya karena konsep yang ditetapkan adalah konsep wisata, sehingga dengan selesainya pembangunan infrastruktur itu akan menjadi tujuan wisata baru.
(Baca Juga : Mau Tahu Konsep Pariwisata Kendari Yang Digagas Sulkarnain? Ini Pemaparannya)
“Untuk itu, saya berharap agar masyarakat Petoaha dan Bungkutoko dapat menjaga dan memelihara fasilitas yang dibangun ini,” kata dia.
Untuk pembangunannya, pemerintah Kota Kendari juga memperoleh suport dana dari pemerintah pusat sebesar Rp50 miliar, untuk pembangunan lokasi wisata. Pembangunannya sendiri telah dimulai saat ini, dan ditargetkan akan rampunh pada 2021 mendatang. (b)