ZONASULTRA.COM, RAHA – Pembangunan kota baru dipesisir pantai Motewe, kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kini digenjot kepemiminan Bupati Muna LM Rusman Emba bakal kembali dilanjutkan.
Reklamasi pantai Motewe yang diproyeksi memperluas kawasan perkotaan dengan membangun sarana dan prasarana yang memadai seperti pembangunan pelabuhan Kontainer, lapangan Sepakbola, Mall, Hotel Bintang Tujuh dan Rumah Sakit dan bangunan serbaguna.
Baca Juga : Pemda Muna Bakal Bangun ‘Kota Baru’ di Pesisir Pantai Motewe
Sejumlah mega proyek tersebut bakal dibangun di lahan seluas 283 hektar itu, merupakan proyek monumental dan ikonik yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan besar.
Bupati Muna LM Rusman mengatakan proyeksi pembangunan di pesisir pantai Motewe tersebut untuk menjawab pembentukan kota baru yang representatif dan mampu bersaing dengan daerah maju lainnya di Indonesia. Salah satunya, pembangunan gedung serbaguna.
“Sudah berapa dekade ini, kalau ada kegiatan skala regional hanya berpusat di gedung Galampano yang kapasitasnya sangat terbatas dengan maksimal daya tampung 600 orang,” terang Rusman, Rabu (16/10/2019).
Pembangunan gedung serbaguna yang representatif tersebut didesain bakal memiliki daya tampung hingga ribuan orang. “Grand desainnya sangat apik dengan kapasitas 1300 orang. Bakal dibangun dipesisir pantai, view sekitar gedungnya itu dikelilingi laut,” timpalnya.
Terang saja, jika bangunan monumental itu terbangun maka mantan ketua DPRD Sultra ini memastikan di wilayah kepulauan, akan terbangun kota baru dengan konsep modern setara dengan kota besar dunia.
Rujukannya seperti kota Singapura. Negara yang dikenal mengantongi keindahan dan kebersihan kota terus terjaga ini jadi dasar pemikiran membangun kota dipesisir pantai.
Konsep perkotaan kata Rusman, tak berwujud jika tanpa menjulang gedung gedung monumental didalamnya. “Sekarang kita sudah memulai. Doa dan dukungan sangat kita harapkan untuk terwujudnya Muna yang lebih baik,” jelasnya.
Meski begitu, upaya Pemda membangun kota baru tak semulus apa yang telah didesain. Hambatannya seperti izin analisis dampak terhadap lingkungan (Amdal) belum tuntas di Kementerian Kehutanan.
Baca Juga : Pemda Muna Siap Luncurkan Website yang Menjawab Kebutuhan Informasi Warga
“Idealnya syarat yang diajukan untuk perizinan semua sudah kita penuhi. Saat ini tengah dalam proses penyelesaian. Ya, kita berharap ini bisa segera tuntas. Supaya tahun depan pembangunannya bisa dilanjutkan,” harapnya.
Mantan anggota legislator DPD RI ini juga menepis isu, jika reklamasi pantai Motewe itu merupakan proyek mangkrak. “Itu tidak mangkrak, karena tiap tahun kita selalu anggarkan dan prosesnya terus berjalan. Cuma memang kita porsikan bertahap karena keterbatasan anggaran,” katanya.
Jika tak ada aral, rencananya pembangunan kota baru tersebut bakal rampung pada 2021 mendatang. Beberapa gedung monumental seperti pembangunan gedung serbaguna dan sarana olahraga nilai anggarannya diporsi sekitar Rp40 miliar melalui dana APBD.(B)
Kontributor : Nasrudin
Editor : Abd Saban