ZONASULTRA.COM, KENDARI – Unjuk rasa yang dilakukan Forum Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Bersatu (Formasub) menuntut kepolisian untuk mengungkap pelaku yang menyebabkan tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) di depan Mapolda Sultra, Selasa (22/10/2019) berlangsung ricuh.
Sebanyak dua petugas kepolisian yakni Brigadir Polisi Muhammad Ridwan dan Aipda Yusuf diduga dipukul oleh oknum pengunjuk rasa. Selain itu, satu orang anggota TNI yaitu komandan regu (Danru) Provos Komando Distrik Militer (Kodim) 1417/Kendari, Sertu Subakri juga harus dilarikan ke Rumah Sakit Bahtermas.
(Baca Juga : Seorang Anggota Intel Polda Sultra Diamuk Massa)
Dua anggota kepolisian itu langsung dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara, Sertu Subakri langsung dilarikan ke rumah sakit RS Bahteramas akibat kelelahan usai menyelamatkan Intel Brimobda Polda Sultra Muhammad Ridwan karena dikeroyok mahasiswa.
Dari kalangan demonstran terdapat 5 orang yang mengalami luka-luka saat diamankan pihak kepolisian. 3 di antaranya langsung dilarikan ke rumah sakit Bahteramas. Sementara sisaya dilepaskan, namum mengalami luka memar.
Pukul 16.24 Komandan Resor Militer Korem (Danrem) 143/Halu Oleo Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto, turun langsung ke lokasi bentrokan untuk meredam massa yang terus-terusan menghujani batu ke petugas kepolisian.
Namun, tindakan itu tidak begitu ampuh. Massa tetap saja menyerang polisi dengan lemparan batu. Polisi hanya bertahan dan sesekali menembakkan gas air mata agar massa tak mendekat.
Pukul 17.00 wita, massa dipukul mundur. Beberapa oknum pengunjuk rasa diamankan kepolisian. Beberapa buah motor diduga milik para pendemo juga ikut diamankan ke Mapolda Sultra.
(Baca Juga : Demonstrasi Tuntut Penembak Randi Ditangkap Berlangsung Ricuh)
Pukul 18.00 wita, massa berlarian membubarkan diri, dan berupaya memblokade jalan di bundaran tank Anduonohu, Kendari. Banyak aparat mendatangi para demonstran yang sudah anarkis itu, hingga massa membubarkan diri. (b)