ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ojek Online (Ojok) mulai dilarang masuk ke dalam lingkungan Markas Komando (Mako) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak hari ini, Rabu (13/11/2019).
Kepala Subbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi menegaskan, anggota kepolisian yang memesan jasa penyedia kendaraan secara online mulai hari ini hanya menunggu di penjagaan.
Kata Agus, pengantar ojek online maupun gojek, cukup melapor di penjagaan setelah itu yang memesan datang langsung di penjagaan untuk melakukan transaksi pemesanan.
Baca Juga : Nyamar Jadi Ojek Online, Pria di Kendari Curi Puluhan Gamis
“Jadi tidak ada lagi ojek online yang masuk ke dalam markas untuk menjemput atau mengantar makanan,” tutur Kompol Agus Mulyadi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (13/11/2019).
Penerapan larangan ini diberlakukan setelah adanya ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Medan, Sumatera Utara (Sumut) Rabu (13/11/2019) pagi.
Menurutnya, Polda Sultra memang sejak jauh hari sudah melakukan antisipasi terkait pengamanan markas. Bahkan sejak pemilihan presiden (Pilpres) Selain itu, pengetatan penjagaan juga dilakukan saat insiden demonstrasi berdarah 26 September 2019 lalu.
Petugas yang melakukan penjagaan kata kata dia, yaitu satu regu terdiri dari unsur anggota brigade mobile (Brimob), anggota Sabhara dan pelayanan markas (Yanma). Dimana satu regu melakukan penjagaan dengan masa shiftnya satu kali 12 jam.
Baca Juga : Demo Depan Mapolda Ricuh, 5 Mahasiswa dan 3 Petugas Keamanan Terluka
“Adanya kejadian tentang mahasiswa yang meninggal karena banyak unjuk rasa, sehingga pengamanan diperketat. Setiap orang yang masuk harus diperiksa dengan baik, mengingat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” jelasnya.
Hasil penjagaan selama ini sampai saat ini, belum ada hal-hal yang mencurigakan apalagi sampai ada yang membawa senjata tajam. Karena pengunjung di Mapolda sebagian besar adalah anggota kepolisian dan masyarakat.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada, karena rata-rata yang keluar masuk ke dalam sini adalah anggota Polda sendiri, masyarakat yang mau urus SKCK atau yang berurusan dengan pihak reskrim, sehingga alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang mencurigakan atau ditemukan barang sajam,” pungkas Agus. (b)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Abd Saban