Cerita Mistis di Balik Pengungkapan Kasus Pembunuhan Nurmin

TIMSUS BRUTAL - Aipda Supahmil (kanan) bersama anggota Tim Khusus (Timsus) Brutal Crime Polres Konawe. Saat mengungkap kasus pembunuhan Nurmin alias Nur, para personil ini sempat merasakan suana horor saat sedang melakukan olah TKP bersama tersangka. (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Cerita mistis menyertai pengungkapan kasus dugaan pembunuhan Nurmin alias Nur (18), remaja asal Desa Pariama, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut) yang dilakukan oleh Tim khusus (Timsus) Brutal Crime Polres Konawe.

Untuk mengungkap kasus ini, timsus Polres Konawe yang dipimpin Ipda Asriadi dan Aipda Supahmil terpaksa berkantor di Kecamatan Langgikima demi mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap siapa pelaku dan motif pembunuhan ini.

Selama enam hari timsus terus bekerja. Berbekal keterangan saksi-saksi, timsus akhirnya mulai menemukan petunjuk yang mengarah kepada salah satu nama, yaitu Rahmad alias Bram yang diketahui merupakan kekasih korban.

Pada hari keenam terduga pelaku akhirnya mengakui perbuatannya setelah beberapa kali dimintai keterangan. Pelaku mengaku tega menghabisi nyawa korban lantaran permintaanya untuk mencium korban ditolak.

(Baca Juga : Gadis Asal Konut Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh Pacarnya)

“Setelah pelaku mengakui perbuatannya kita langsung rencanakan membawanya ke polres untuk proses selanjutnya. Sebelum dibawa ke polres, pelaku kita bawa dulu di lokasi penemuan mayat,” cerita Aipda Supahmil, Sabtu (16/11/2019).

Cerita Mistis di TKP

Kamis (14/11/2019), sekira pukul 23.00 WITA, para personel timsus brutal mulai berkemas menuju tempat kejadian perkara (TKP) yaitu di areal perkebunan sawit milik salah satu perusahaan, dengan jarak tempuh sekitar 20 menit menggunakan dua unit kendaraan roda empat.

Di dalam mobil ini tersangka Rahmad alias Bram juga ikut serta. Saat memasuki areal perkebunan sawit, para personel timsus mulai merasakan keanehan, seperti mendengar suara aneh dan udara yang tak biasa.

Gadis Asal Konut Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh Pacarnya
PEMBUNUHAN – Jasad Nurmin (18) warga Desa Morombo Pantai, Kecamatan Lasolo yang diduga menjadi korban pembunuhan saat dievakuasi pihak kepolisian dan warga dari salah satu sungai yang berada di kawasan Langgikima, Kamis (7/11/2019).(Jefri/ZONASULTRA.COM).

Sesampainya di lokasi, tersangka Rahmad diminta menunjukkan tempat ia membuang jasad Nurmin.

“Kita ingin mengetahui bagaimana tersangka ini membuang jasad korban, makanya kita bawa dia (tersangka) ke TKP,” ujar Kak Tim, sapaan akrab Aipda Supahmil.

(Baca Juga : Tak Ada Tanda Perkosaan, Nurmin Tewas Ditikam)

Sekitar dua menit di TKP, tiba-tiba saja terdengar suara perempuan seperti sedang mengusir sesuatu, padahal di areal itu tidak ada satu pun rumah warga dan juga tidak ada tanda-tanda aktivitas warga karena malam sudah semakin larut.

Di saat bersamaan lanjut Kak Tim, tersangka tiba-tiba saja mengatakan “Bang itu dia Bang” sambil menujuk ke arah mayat korban pertama kali ditemukan. Sontak semua personel mulai ketakutan.

“Terus dia (tersangka) ulang lagi kata-katanya dan suara perempuan masih saja terdengar, yang jelas suara itu seperti lagi mengusir binatang,” ucapnya.

Bau amis dan udara dingin juga menjadi pelengkap cerita anggota timsus saat berada di lokasi tersebut. Tidak ingin berlama-lama, timsus memutuskan meninggalkan tempat itu dan melanjutkan perjalanan menuju Polres Konawe.

Saat hendak naik ke kendaraan, tersangka kembali berkata jika korban ingin juga naik mobil yang ditumpangi tersangka.

(Baca Juga : Begini Kronologis Pembunuhan Nurmin, Gadis Remaja Asal Konut)

“‘Bang dia mau naik mobil juga’,”ucapnya menirukan perkataan Rahmad saat itu.

Supahmil menyebut, sepanjang perjalanan menuju Polres Konawe kendaraan yang ditumpangi tersangka diselimuti bau amis, padahal kendaraan itu sudah dilengkapi pengharum udara.

“Nanti setelah kita singgah di Asera untuk beli bensin baru bau itu hilang, tapi dari pengakuan tersangka bahwa arwah korban mengikuti kami sampai di Jembatan Lasolo,” ujarnya.

Sebelumnya, warga Desa Pariama dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan yang diketahui bernama Nurmin alias Nur. Korban ditemukan di kubangan areal perkebunan sawit. Berdasarkan hasil otopsi korban diketahui meninggal dunia setelah tubuhnya ditikam sebanyak tujuh kali.

Nurmin dibunuh oleh kekasihnya sendiri Rahmad alias Bram hanya karena menolak untuk dicium. Kini tersangka sudah diamankan polisi di Makopolres Konawe untuk penyelidikan lebih lanjut.

Tersangka dikenakan pasal 380 juncto pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman seumur hidup. (a)

 


Kontributor: Restu Tebara
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini