ZONASULTRA.COM, RAHA – Kemarau panjang yang terjadi selama tahun 2019 di semua wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) berdampak pada kekeringan. Tak terkecuali di kabupaten Muna, panas menyengat yang dirasakan warga setiap hari, membuat sejumlah tanaman mati karena kekurangan pasokan air.
Tak hanya itu, kemarau panjang juga jadi pemicu terjadinya kebakaran. Di Muna, sepanjang Januari hingga November 2019 tercatat sudah 37 kejadian kebakaran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Satuan Polisi Pamongpraja (Pol PP) Kabupaten Muna, Laode Riktamin mengatakan, kebakaran kerap terjadi di kota Raha dan sekitarnya dengan 20 kejadian.
Kata Riktamin, selama November 2019 ini peristiwa kebakaran sudah lima kali dengan tempat kejadian perkara (TKP) di Madesabara Kelurahan Batalaiworu, Kelurahan Lumba-lumba dan desa Tampo.
“Faktor cuaca sebagai pemicu terjadinya kebakaran, sisanya karena arus pendek listrik,” jelasnya.
Namun sejumlah kendala dihadapi oleh para petugas Damkar tersebut, seperti armada dan petugas. Kadang petugas damkar sudah mau jalan, tiba tiba mobil langsung mati. Akhirnya, penanganan lambat.
Seyogyanya saat ini, wilayah Muna sudah harus memiliki 15 mobil Damkar yang ditempatkan disemua kecamatan di Muna.
“Idealnya di kabupaten Muna punya 15 unit armada. Itu kalau mau maksimal. Seperti di wilayah seberang sudah sekitar 10 kali kejadian, tapi tidak ada penanganan karena tidak ada Damkar disana,” keluhnya lagi.
Sementara untuk petugas Damkar pihaknya masih kekurangan sekitar 49 orang. Saat ini armada yang aktif hanya sekitar lima unit Damkar.
“Itupun yang normal dua unit saja,” katanya.
Dirinya juga mengaku bersyukur karena selama kejadian tidak ada korban jiwa. Ia bahkan mengapresiasi kinerja petugasnya. Karena setiap ada kejadian tidak menyebar ke rumah lain. (a)
Kontributor : Nasrudin
Editor : Kiki