ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menjadi wilayah terlama yang dapat menyaksikan fase Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 26 Desember 2019 mendatang.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia mengatakan, di Lasusua, Kolut merupakan daerah atau kontak paling awal sekitar pukul 12.29 WITA dibanding daerah lain. Sedangkan kontak paling akhir adalah Langara, Konawe Kepulauan (Konkep) pukul 15.50 WITA.
Sementara itu yang mengalami gerhana sebagian paling lama atau durasi terlama yakni Lasusua 3 jam 19 menit.
Baca Juga : Fakta Gerhana Matahari Cincin 26 Desember, di Sultra hanya Gerhana Sebagian
Magnitudo GMC yang teramati dari Sultra berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,791 di Lasusua, Kolut hingga 0,713 di Wangi-Wangi, Wakatobi.
Secara umum gerhana di Sultra akan dimulai pada pukul 12.35 WITA. Puncak gerhana terjadi pada pukul 14.21 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.49 WITA. Rata-rata durasi gerhana di Sultra adalah 3 jam 14 menit.
Rosa menambahkan GMC terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris, pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Baca Juga : Tahun 2031, Gerhana Matahari Cincin Terjadi di Sulawesi
Selain Indonesia, wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilanka, Samudra India, Singapura, Malaysia, dan Samudera Pasifik.
“Yang perlu menjadi perhatian adalah jangan menatap matahari langsung saat gerhana, gunakan kacamata gerhana,” ungkapnya.
Selain itu, Rosa menyebutkan tidak ada alasan khusus mengapa Kolut menjadi daerah yang lebih lama ketimbang wilayah lain di Sultra. Hal itu hanya dipengaruhi oleh titik koordinat wilayah Kolut itu sendiri. (b)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati