Awal 2020, Tinggi Gelombang Perairan Sultra Berpotensi Hingga 2,5 Meter

ombak, gelombang tinggi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Awal 2020 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 2,5 meter di sejumlah perairan yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Ramlan menyebutkan, potensi cuaca berupa angin kencang yang bisa mencapai di atas 15 knot memicu terjadinya gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter (gelombang sedang), terjadi di Perairan Baubau, Perairan Wakatobi hingga Laut Banda Timur Sultra.

“Peringatan ini berlaku sampai tanggal 5 Januari mendatang. Jadi masyarakat khususnya nelayan dapat memperhatikan kondisi ini,” ungkap Ramlan melalui siaran persnya, Kamis (2/1/2019).

Potensi ini disebabkan hasil analisis dinamika atmosfer pada 1 Januari 2020 terpantau pola tekanan rendah 1003 hPa teridentifikasi di Barat Daya Australia,
mengindikasikan mulai menguatnya angin musim barat sehingga terbentuknya pola konvergensi (pertemuan angin) di sekitar wilayah Sultra, terutama di wilayah bagian selatan sekitar Wakatobi, Baubau, Buton Selatan (Busel), dan Buton Tengah (Buteng).

(Baca Juga : Waspada! Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sultra)

Bersamaan dengan hal tersebut, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70 hingga 90 persen, serta indek labilitas sedang sampai kuat dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra.

Belum lagi hangatnya suhu muka laut (SML) Sultra terutama bagian selatan, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi.

Akibatnya dalam 3 hari ke depan potensi cuaca esktrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah yakni Wakatobi, Busel, Buteng, Buton Utara (Butur), Baubau, Buton, Konawe Utara (Konut), Konsel, Bombana, Muna, Muna Barat (Mubar), Kendari dan Konawe.

BMKG pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi periode puncak musim hujan 2020 pada bulan Januari terjadi di Kendari dan Konsel, Mei di Konawe, April di Kolaka, dan Juni di Kepulauan Muna dan Buton.

Khususnya terhadap dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini