ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemilihan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) pada 20 November 2019 lalu diduga tidak sportif. Sebab pemilihan dilakukan mendadak hanya dalam waktu satu hari, tanpa proses panjang pendaftaran calon, sehingga hanya satu calon yang terpilih secara aklamasi yakni Profesor Nasruddin Suyuti.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang anggota senat Unusra yang minta namanya dirahasiakan sebab terkait dengan posisinya di universitas itu. Dia mengatakan tidak lazim hanya dalam waktu satu hari langsung dilakukan pemilihan, yang membuat bakal calon rektor lain tidak dapat melakukan persiapan.
“Tradisi pilih memilih perguruan tinggi kan harusnya bisa kita lakukan seperti yang lazim terjadi yakni ada mekanisme misalnya penjaringan satu sampai dua minggu, dan harusnya para calon adu visi misi dulu baru kita pilih. Kalau hari itu juga hanya 30 menit dibuka penjaringan calon mending tidak usah rapat senat pemilihan rektor tapi langsung diusulkan saja satu nama,” ujarnya ditemui di Kendari, Sabtu lalu (28/12/2019).
Dia mengaku tidak mempersoalkan siapapun calon maupun rektor yang terpilih oleh senat, yang penting adalah soal pemilihan yang jujur dan adil dengan memberi kesempatan kepada figur lain untuk mempersiapkan berkas. Apalagi, saat ini adalah era demokrasi yang mana diharapkan kampus menjadi contoh.
Akibat pemilihan yang hanya satu hari itu, dua bakal calon lainnya yakni Edi Basri dan Aris Badara gugur karena tidak sempat lagi memenuhi syarat. Edi tidak memenuhi kualifikasi dan Aris sedang menduduki jabatan di Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO). Sementara Nasruddin dinyatakan terpilih secara aklamasi sehingga akan dilantik untuk periode kedua sebagai rektor.
Anggota Senat Unusra Rafida mengatakan pemilihan itu memang dilakukan pada Rabu, 20 November 2019 di Kendari. Dua bakal calon yang Edi Basri dan Aris Badara dinyatakan gugur berkas, sehingga yang terpilih aklamasi adalah Nasuddin Suyuti.
Rafida mengaku ketika hanya diundang rapat senat pemilihan rektor, itupun langsung diadakan pemilihan calon rektor hari itu juga. Ia juga tak menampik bahwa pendaftaran untuk penjaringan calon rektor hanya dibuka 30 menit.
“Bulan Januari ini pelantikan (rektor), jadi tiga bulan sebelum itu sudah ada pemilihan. Itu syarat dari statutanya,” ujar Rafida yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Unusra, saat dihubungi, Kamis (2/1/2019).
Saat dihubungi pada Jumat (3/1/2020) siang, Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unusra, Ahmad Hamid mengatakan sedang berada di luar daerah dan tidak sempat menjelaskan soal pemilihan rektor karena telepon tiba-tiba terputus. Saat dihubungi kembali, telponnya sudah tidak aktif lagi. Pesan lewat WhatsApp dan SMS juga tidak direspon hingga Jumat (3/1/2020) malam.
Sementara itu, Nasruddin Suyuti tidak merespon pesan konfirmasi lewat WhatsApp yang dikirimkan sejak Kamis (2/1/2020). Telepon selulernya juga tidak aktif.