ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka berencana mengembangkan fakultas kesehatan yang memiliki rumah sakit akademik, laboratorium, serta gedung perkuliahan dalam satu kawasan.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, pihak kampus merah marun ini telah menyiapkan proposal master plan yang bakal diajukan ke Bappenas untuk mendapatkan suntikan dana bantuan. Jika berhasil, pembangunan gedung direncanakan akan dilakukan di Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka.
Untuk menyempurnakan proposal master plan yang nantinya diajukan, USN Kolaka terlebih dahulu menggelar pelatihan penyusunan proposal loan (pinjaman) di Ruang Rapat Rektor USN Kolaka, Jumat (3/1/2020). Dalam pelaksanaan pelatihan tersebut, diikuti oleh seluruh civitas akademika kampus itu.
Rektor USN Kolaka, Azhari mengatakan, dirinya sudah meminta kepada pihak kementerian untuk memberikan pelatihan penyusunan proposal dana pinjaman. Sehingga, impian memiliki gedung perkuliahan berstandar terbaik bisa terwujud.
“Kami optimis dapat dana pinjaman ini. Anggaran yang digelontorkan bernilai ratusan miliar rupiah, sehingga bangunan megah nantinya bisa berdiri di Baula,” jelasnya.
Pihaknya sesegera mungkin akan menyurati Pemerintah Daerah Kolaka untuk menyelesaikan status lahan milik USN di Kecamatan Baula. Sebab rencana ini bisa terlaksana tentunya tak terlepas dari dukungan pemerintahan yang dipimpin oleh Ahmad Safei dan Muhammad Jayadin.
Menurutnya, untuk mendapatkan bantuan tersebut, tidaklah mudah karena semua perguruan tinggi juga mengusulkan agar bisa mendapatkan bantuan bernilai ratusan miliar tersebut.
Di tempat yang sama, Tim Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana, Kemendikbud, Dyah Kartiningdyah mengatakan untuk mendapatkan dana pinjaman ini ada beberapa persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh USN Kolaka.
“Nah itulah yang kita sampaikan di pelatihan ini, kalau ada aturan di dalam Permen Bappenas yang harus diikuti,” jelasnya.
Kata dia, dengan mengetahui syarat dan ketentuannya, maka diharapkan USN Kolaka bisa mendapatkan pendanaan melalui kerja sama multilateral. Hanya saja, semuanya yang menentukan penilian Bappenas. (B)