BPPW Sultra Serah Terima IPA ke Pemkab Kolaka

BPPW Sultra Serah Terima IPA ke Pemkab Kolaka
SERAH TERIMA - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahterimakan pemanfaatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka, Rabu (15/1/2020). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahterimakan pemanfaatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka, Rabu (15/1/2020).

Bersamaan dengan itu, juga diserahkan pemanfaatan bangunan SD Negeri 3 Konaweha, dan MCK individual sanitasi perdesaan padat karya. Serta bangunan kelas MTsN 1 Kolaka dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sultra kepada Kementerian Agama Kabupaten Kolaka.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sultra, Mustaba mengatakan, IPA yang baru saja diserahterimakan pemanfaatannya itu berkapasitas 40 liter per detik. Kata dia, pembangunannya menghabiskan anggaran sebesar Rp16,9 miliar.

“Saya berpesan kepada pemerintah agar infrastruktur yang dibangun cukup mahal ini dijaga dengan baik. Apa artinya kita bangun, kalau pemerintah tidak peduli,” ujarnya.

Menurutnya, IPA ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kolaka. Ia pun berharap agar bangunan pabrikan ini diperhatikan dan dijaga dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Sama halnya dengan bangunan SD Negeri 3 Konaweha dan MTsN 1 Kolaka, diharapkan bisa bermanfaat bagi siswa dan membuat mereka nyaman belajar, sehingga generasi unggul bisa tercipta. Sementara itu, tersedianya MCK dapat memudahkan sanitasi warga.

Sebutnya, anggaran yang dikeluarkan untuk merehabilitasi bangunan SD Negeri 3 Konaweha, MTsN 1 Kolaka, dan membangun fasilitas MCK individual sanitasi perdesaan padat karya di 10 desa ini, sebesar Rp6,6 miliar.

Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengatakan, dengan adanya instalasi pengolahan air kapasitas 40 liter per detik ini dapat dimanfaatkan setidaknya oleh 4.000 kepala keluarga di Kelurahan Sabilambo, Lalombaa, 19 November, dan Rumah Sakit di Kolaka.

Kata dia, meskipun asetnya belum diserahkan, tetapi pemerintah berkomitmen untuk memanfaatkan dan menjaganya dengan baik. Untuk itu, pemeliharaannya menjadi tanggung jawab bersama dengan masyarakat, tidak hanya pemerintah saja.

“IPA ini menghabiskan uang yang tidak sedikit, programnya tidak mudah untuk didapatkan. Ini kan untuk kebutuhan masyarakat secara langsung,” kata Safei.

Safei juga mengingatkan kepada warganya agar semua sambungan rumah melalui petugas. Termasuk, melaporkan bila meterannya rusak. Sekalipun ada pembiayaan, kata dia, itu untuk biaya pemeliharaan.

“Jangan karena lewat depan rumah ta, lalu bocor sendiri, kemudian nyambung kiri kanan,” tambahnya.

Ke depan pemerintah juga berencana membangun IPA di Kahyangan, Kolaka, agar seluruh warganya bisa mengakses air bersih. Sebab, IPA yang ada saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih seluruh masyarakat Bumi Mekongga. (a)

 


Kontributor: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini