Batu Giok Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Ketua KOMPERST, Tajud mengatakan, kehadiran komunitas mereka bertujuan untuk membantu pemerintah daerah mengenalkan kekayaan alam Sultra.

Ketua KOMPERST, Tajud mengatakan, kehadiran komunitas mereka bertujuan untuk membantu pemerintah daerah mengenalkan kekayaan alam Sultra.
“Wujud bantuan kami adalah dengan mempromosikan batu permata ke tingkat nasional dan internasional,” kata Tajud di Kendari, Minggu (29/3/2015).
Hanya dengan peralatan sederhana, para pengerajin seni batu permata ini dapat mengolah batu bongkahan menjadi cincin indah yang memiliki nilai tinggi.
Para pengerajin menggelar lapak di eks MTQ Jalan Abdulah Silondae, Kendari yang menjadi pusat penjualan batu permata dan sejenisnya.
Harga jual pun bervariasi, satu kilo gram bongkahan batu permata dijual hingga ratusan ribu rupiah, sedangkan dalam bentuk cincin permata giok dijual antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah sesuai dengan jenis dan manfaat batu.
Bukan hanya para pria, wanita dan anak–anak juga memiliki minat yang tinggi hingga turut menggelar lapak dan berdagang batu permata cincin sejenis giok.
Para pengerajin mengaku sudah memperoleh penghasilan di atas upah minimum provinsi (UMP). Dengan penghasilan tersebut, suami istri turut berdagang cincin permata.
Sebagian bongkahan batu yang diolah menjadi cincin tersebut adalah jenis batu batik dan badar bunga perak asal Ereke Kabupaten Buton Utara. Batu badar bunga perak tersebut telah mengikuti kontes batu permata tingkat nasional dan mendapat juara dua pada kategori keindahan dan kepadatan. (Mas’ud)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini