ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memprioritaskan peningkatan kesejahteraan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di wilayah itu.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konut, upah kerja yang menjadi hak para tenaga pendidik itu terus ditingkatkan. Hal itu dimaksudkan sebagai upaya untuk memajukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi penerus di wilayah Bumi Oheo itu.
Kadis Dikbud Konut Lapeha mengatakan, tahun 2020 ini honor para guru P3K yang tersebar di sekolah-sekolah pada 13 kecamatan dinaikkan menjadi Rp 1 juta per bulannya. Perubahan itu terjadi dari tahun ke tahun sejak kepempinan Ruksamin-Raup sebagai Bupati dan Wakil Bupati Konut.
Awalnya tahun 2016-2017 Rp 300 ribu, masuk 2018 Rp 500 ribu, dan di tahun 2019 naik Rp 750 ribu.
“Di 2020 ini berdasarkan koordinasi dan komunikasi kepimpinan daerah dinaikkan lagi menjadi Rp 1 juta per bulan,”kata Lapeha dikonfirmasi saat menghadir acara pelantikan kepala desa di Aula Kantor Kecamatan Lasolo, Selasa (28/1/2020).
Sedangkan untuk jumlah keseluruhan anggaran yang disiapkan, mantan Sekdis Dikbud Konut ini mengungkapkan, mengalami kenaikan hingga 50 persen dari sebelumnya sebelumnya Rp 3 miliyar lebih menjadi Rp 7,3 miliyar lebih.
“Yang menjadi kesyukuran kami karena pimpinan daerah sangat merespon kibijakan untuk menaikkan honor para guru P3K ini. Ini menjadi salah satu faktor meningkatnya dunia pendidikan di Konawe Utara,”ujarnya.
Sementara itu Bupati Konut, Ruksamin juga menjelaskan, dari laporan yang diterima jika merujuk pada kuota yang dikeluarkan Pemerintah Pusat, perekrutan tenaga guru P3K untuk daerah yang dipimpinannya itu hanya berjumlah 60 orang saja.
“Kalau itu kami ikuti, maka 646 orang masyarakat kita yang berprofesi sebagai guru honor akan kehilangan pekerjaan. Sehingga kami rapatkan dan koordinasikan, hasilnya alhamdulillah sampai sekarang guru-guru honor kita terus bertahan dan bahkan gajinya kita naikkan,”ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD Konut ini menambahkan, tak hanya menaikan honor saja, pihaknya juga mengalokasikan anggaran bagi 100 orang guru untuk melanjutkan pendidikan ke strata satu (S1) di Universitas Terbuka (UT) Kota Kendari. Segala biyaya perkuliahan ditanggung Pemda Konut.
“Di beberapa sekolah wilayah kepulauan kan ada tenaga guru bantu kami yang masih berijazah SMA. Ini kami faslitasi dengan berkerjasama pihak UT Kendari meyekolahkan mereka. Jika kualitas tenaga pendidik baik, kami yakin hasil yang diberikan kepada generasi kita juga baik,”tegas Ruksamin. (a)