ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puncak musim hujan di Sulawesi Tenggara (Sultra) diprediksi akan terjadi pada April dan Mei 2020. Untuk menghadapi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra memberikan rekomendasi kepada BPBD kabupaten dan kota segera membuat jalur evakuasi bagi warga.
Kepala BPBD Sultra, Boy Alamsyah menjelaskan saat ini masih banyak daerah yang belum mempunyai jalur evakuasi. Terlebih bagi daerah-daerah rawan banjir seperti Konawe Utara (Konut), Konawe, Kolaka Timur (Koltim), dan Kolaka.
“Karena ini menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Apalagi kita memasuki siaga darurat, antisipasi curah hujan tinggi yang akan terjadi. Kita sudah minta daerah-daerah itu untuk segera buat jalur evakuasi, membuat titik-titik kumpul di daerah rawan bencana,” ungkap Boy kepada awak media di kantornya, Rabu (12/2/2020).
Saat ini, kata Boy, daerah yang telah memiliki jalur evakuasi baru Kota Kendari yang terbagi di dua titik, yakni di Sungai Wanggu, Lepolepo untuk jalur evakuasi korban banjir serta di Kelurahan Nipanipa untuk jalur evakuasi korban tanah longsor.
(Baca Juga : Pertumbuhan Awan Kuat, Sultra Berpotensi Hujan Lebat)
Selain itu, sambungnya, pihak BPBD Kota Kendari juga telah memasang early warning system atau sistem peringatan dini yang akan memberitahukan timbulnya kejadian alam, dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.
“Tapi ini baru di Kota Kendari, untuk daerah lain sementara pemasangan. Kita harapkan bisa segera terpasang, sebelum puncak musim hujan nanti. Karena data dari BMKG itu menyebutkan puncak musim hujan itu terjadi di bulan April dan Mei,” tutupnya. (A)