ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak empat orang mahasiswi asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjalani kuliah di Kota Wuhan, Provinsi Hubey, China bakal pulang ke Bumi Anoa, Sabtu (15/2/2020). Ke empat mahasiswi itu, merupakan bagian 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani karantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau selama dua pekan.
Mereka akan diserahkan kepada keluarga masing-masing dalam prosesi serah terima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada Pemerintah Daerah (Pemda) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Ke empat mahasiswa itu yakni Yayu Indah Maharani Hidayatullah, asal Kota Kendari. Yayu merupakan mahasiswi Hubey University of science and technology di Kota Wuhan. Kemudian Fitri Indar Dewi merupakan warga Bombana. Ia berkuliah di kampus yang sama dengan Yayu.
Selanjutnya ada Klarasani Nurrahmi Safitri asal Kabupaten Kolaka. Ia juga mengenyam pendidikan di Hubei University of Science and Tehnology. Terakhir ada Nia Daniati Rusli juga berasal dari Kabupaten Kolaka. Mahasiswi tersebut menjalani kuliah di Hubey Minzu University.
(Baca Juga : Menko Polhukam Jamin WNI dari Wuhan Aman Bagi Masyarakat Natuna)
Salah satu orang tua mahasiswi Hidayatullah, kebingungan dengan proses pemulangan anaknya, Yayu Indah Maharani bersama tiga mahasiswi yang lain. Pasalnya, ia belum mendapat kepastian siapa yang akan mengurus mereka hingga sampai di tanah kelahiran masing-masing.
“Saat ini kami orang tua belum dapat informasi bagaimana kepulangan ke orang tua masing-masing. Apakah Pemprov yg biayai atau kami sendiri ortu yang biayai. Kami juga belum dapat informasi soal keberadaan mereka di sana,” ujar Hidayatullah saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (15/2/2020).
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra ini mengatakan, kalau Pemprov Sultra tidak bisa membiayai kepulangan anaknya tidak menjadi soal. Katanya, ia akan membiayai sendiri anaknya untuk pulang. Namun, tutur Hidayatullah, yang menjadi soal adalah akan tertunda kepulangan putri pertamanya itu.
“Karena kalau sudah sore sampai Halim tidak jangkau pesawat untuk ke Kendari malam ini. Paling tidak besok. Tapi Yayu sampaikan ke saya kalau tidak ada dari pemprov biar dia mau jalan-jalan refresing dulu di Jakarta karena ada juga kelaurga di sana,” ungkap Hidayatullah.
(Baca Juga : Cerita Feby Annas, Mahasiswi Asal Baubau di China Soal Virus Corona)
Di tengah ketidakpastian itu, Hidayatullah masih menanti kejelasan. Ketika, memang tak ada biaya dari Pemprov Sultra, Hidayatullah bakal berinisiatif sendiri untuk mengurus kepulangan anaknya.
“Maka planing B saya orang tua Yayu akan kontak Wali Kota Kendari yang juga siap untuk selalu membantu warga Kota yaitu Yayu. Hanya Bagaimana anak-anak yang 3 mahasiswa lain. Semoga pula Pemkab Bombana dan Pemkab Kolaka dapat mengurus mereka seperti Pemkot Kendari,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Sultra La Ode Ahmad Pidana Bolombo yang dikonfirmasi awak zonasultra di acara Sultra Economic Breafing 2020-2024 dengan tema “Menuju Sultra Sebagai Lokomotif Ekonomi Baru di Kawasan Timur Indonesia” di Senayan Jakarta Selatan, mengatakan dirinya belum mengetahui hal itu.
” Coba tanyakan ke Asisten II Pemprov ya,” ucapnya singkat.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir ditemui di lokasi yang sama menjelaskan bahwa serah terimanya 4 warga Sultra itu di pemprov Sultra. (a)