ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pasca masa karantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau selama dua pekan, empat orang mahasiswi asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menempuh kuliah di Kota Wuhan, Provinsi Hubey, China bakal pulang ke Bumi Anoa, Sabtu 15 Februari 2020. Dihubungi awak zonasultra melalui telepon seluler, Sabtu (15/2//2020), Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sultra, dr. Andi Hasnah mengaku, tidak mengetahui soal kepulangan mahasiswi asal Sultra dari Natuna ke Sultra.
“Kita tidak ada pemberitahuan khusus dari Kemenkes, atau surat atau apa yang menyangkut dengan kepulangan mahasiswi ini. Tapi coba tanya pemerinta provinsi (Pemprov) Sultra,” singkatnya.
Meski begitu, Andi Hasnah mengungkapkan, penjemputan para mahasiswi ini tidak perlu dilakukan oleh Pemprov Sultra. Sebab seluruh prosedur maupun kepulangan mahasiswa tersebut dari Natuna, ke Jakarta hingga ke Sultra telah diatur oleh Pemerintah Pusat.
“Kan sudah ada protab sesuai dengan standar operasional prosedur yang dikeluarkan oleh WHO. Nah itu adalah tanggungjawab pemerintah, setelah dari Natuna dia direkomendasikan bahwa mereka sehat. Jadi sebenarnya kita itu tidak boleh bahwa pasien ini mau dijemput lagi, tidak usah. Karena nanti bisa menjadi beban psikologi mahasiswa ini. itu yang kita jaga,” ujarnya.
(Baca Juga : Senin, Wali Kota Akan Terima Mahasiswi Asal Kendari dari Pulau Natuna)
Senada dengan Kadinkes Sultra, Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Asrun Lio menjelaskan, pihaknya tidak akan melalukan penjemputan empat mahasiswi asal Sultra di Jakarta.
“Kan semuanya sudah diatur oleh KBRI, terkait dengan kepulangan para mahasiswi ini. Karena itu kan terkait dengan tanggungjawab pemerintah, terhadap warganya yang ada di sana. Mau sambut apa mereka, kan di bandara kita juga sudah ada alat pendeteksi suhu tubuh. Jadi untuk apa,” ujarnya.
Ke empat mahasiswa itu, yakni Yayu Indah Maharani Hidayatullah, asal Kota Kendari. Yayu merupakan mahasiswi Hubey University of science and technology di Kota Wuhan. Kemudian Fitri Indar Dewi merupakan warga Bombana. Ia berkuliah di kampus yang sama dengan Yayu.
Selanjutnya ada Klarasani Nurrahmi Safitri asal Kabupaten Kolaka. Ia juga mengenyam pendidikan di Hubei University of Science and Tehnology. Terakhir ada Nia Daniati Rusli juga berasal dari Kabupaten Kolaka. Mahasiswi tersebut menjalani kuliah di Hubey Minzu University.
Mereka akan diserahkan kepada keluarga masing-masing dalam prosesi serah terima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada Pemerintah Daerah (Pemda) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Untuk diketahui, ke empat mahasiswi itu, merupakan bagian 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani karantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau selama dua pekan. (a)