ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-35 tingkat Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dimulai, Senin (24/2/2020). Sebanyak 29 kecamatan yang ada di wilayah itu akan mempertandingkan delapan jenis lomba tentang nilai agama Islam selama lima hari ke depan di alun-alun kompleks STQ Unaaha.
Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara yang membuka kegiatan ini meminta agar acara keagamaan ini tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan seremonial belaka, melainkan sebagai ajang silatuhrahmi serta ajang pencarian qari dan qariah, hafiz dan hafizah, serta mufasir dan mufasirah yang nantinya akan mewakili Kabupaten Konawe di ajang lebih tinggi.
Baca Juga : Musik Tradisional Tolaki Iringi Prosesi Lamaran Anak Bupati Konawe
Gusli menyebut, pelaksanaan MTQ pada setiap tahunnya merupakan agenda rutin sebagai upaya pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan pembinaan kehidupan beragama dan peningkatan syiar Islam di daerah itu, khususnya masyarakat muslim dan muslimah.
Mantan Ketua DPRD Konawe itu berharap agar dalam pelaksanaan MTQ kali ini, terdapat proses pembelajaran, pengkajian dan pengamalan nilai-nilai ilmiah dan amaliah yang terkandung dalam kitab suci Alquran dengan tujuan peningkatan sumber daya manusia baik di bidang teknologi maupun kualitas iman dan takwa.
“MTQ merupakan kegiatan strategis sebagai ajang lomba seni baca Alquran yang telah melembaga dan membudaya dalam kehidupan masyarakat. Di sini kita saling bersilaturrahim antar sesama yang selama ini jarang bertemu, sehingga hubungan persaudaraan kita sebagai sesama muslim akan terjaga,” ujar Gusli dalam sambutannya di acara pembukaan MTQ.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku, sebagai wujud keseriusan pemerintah daerah dalam menerapkan nilai-nilai islami di masyarakat tidak hanya dilakukan melalui kegiatan MTQ saja, tetapi juga ditopang dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2003 tentang Pemberantasan Buta Baca Alquran.
Kata dia, dalam perda tersebut, pemerintah telah mewajibkan setiap calon pemimpin mulai dari desa hingga bupati wajib membaca Alquran sebelum dinyatakan lolos sebagai calon pemimpin.
“Kalau kita mencintai Alquran berarti kita juga mencintai Allah SWT dan Rasulnya. Kita taat kepada Allah SWT dan Rasulnya berarti kita taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan Alquran, begitulah kepribadian dan ciri khas seorang muslim yang sejati,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesatuan Masyarakat (Kesra) Sukri Nur menjelaskan, dalam kegiatan MTQ kali ini pihaknya akan mempertandingkan delapan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima hari ke depan.
Kegiatan itu kata Sukri, menyesuaikan dengan jenis dan kegiatan yang akan dipertandingkan di MTQ tingkat provinsi yang rencananya dilaksanakan di Kabupaten Konawe Selatan sebagai tuan rumah.
“Kita menyesuaikan dengan kegiatan yang diperlombakan di provinsi. Jadi semua jenis lomba yang kita laksanakan hari ini, itu juga yang akan dipertandingkan di MTQ tingkat provinsi,” ujar Sukri usai pembukaan MTQ.
Delapan jenis kegiatan yang akan diperlombakan yaitu, cabang tilawa Alquran golongan anak-anak, remaja, dan dewasa putra dan putri; tartil Quran, qiraah murattal tingkat remaja dan dewasa; mujawwad tingkat dewasa dan cacat netra putra dan putri.
Selanjutnya, cabang hafzil Quran golongan satu juz dan lima juz; tilawah 10 juz, 20 juz, dan 30 juz putra dan puteri; cabang tafsir Quran golongan bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris putra dan putri; cabang khattil Quran golongan dekorasi, hiasan mushaf, naskah dan kontenporer putra putri.
Kemudian, cabang fahmil Quran dan Syarhil Quran putra putri; cabang karya tulis ilmiah Alquran putra dan putri; serta cabang bintang vokalis anak-anak, remaja dan dewasa putra dan putri.
Baca Juga : Waspada Virus Corona, Bupati Konawe Usul Stop Pengiriman TKA
“Nanti pemenang satu dan dua di masing-masing cabang lomba akan menjadi perwakilan Kabupaten Konawe di MTQ tingkat provinsi, mereka juga insyaallah akan kita berikan hadiah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kandepag) Kabupaten Konawe didaulat sebagai ketua tim penilai bersama sejumlah juri lainnya. Dalam kegiatan ini turut pula dihadiri sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkominda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kabupaten Konawe, serta seluruh camat dan lurah se-Kabupaten Konawe. (B)
Kontributor : Restu Tebara
Editor : Muhamad Taslim Dalma