Corona virus Disease 2019 yang sering disebut Covid-19 tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai negara. Novel Coronavirus tergolong jenis virus baru. Penyakit akibat virus ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, termasuk pneumonia akut. Virus ini pertama kali dikonfiemasi menginfeksi Wuhan, Tiongkok, akhir Desember 2019 lalu. Wabah virus corona ini menyebar dengan sangat cepat ke berbagai negara termasuk Indonesia dan telah menelan banyak korban jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemic pada tanggal 11 Maret 2020. (katadata.co.id, 2020)
Berdasarkan data dari Johns Hopkins University, hingga tanggal 23 Maret 2020, kasus Covid-19 mencapai 335.972 kasus dengan kematian 14.632 kasus dari seluruh negara. Sementara untuk di Indonesia terdapat 514 kasus dengan kematian sebanyak 49 kasus.
Tidak terkecuali di Kota Kendari – Sulawesi Tenggara, Covid-19 telah menjadi momok yang menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat. Dalam conferensi pers di Posko Penanganan COVID-19 di Kantor Dinas Kesehatan Sultra pada Senin (23/3/2020) malam, La Ode Rabiul Awal selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sultra mengatakan bahwa jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terus meningkat dari hari ke hari. Jumlah ODP sebanyak 982 orang, PDP sebanyak 15 orang dan 1 orang PDP meninggal. (kompas.com, 23 Maret 2020)
Mewabahnya Covid-19 yang terus meluas, menyebabkan masyarakat berbondong-bondong berburu Alat Pelindung Diri (APD) hingga multivitamin untuk meningkatkan system imun. Masker, handsanitizer, cairan desinfektan, handscoon dan multivitamin untuk anak dan dewasa telah menjadi barang langka di berbagai swalayan dan apotek-apotek seluruh kota Kendari. Hal ini membuat kepanikan masyarakat semakin meningkat hingga perlu mencari berbagai alternatif yang mereka butuhkan dan mudah didapatkan.
Daun kelor (Moringa oleifera), tanaman yang disebut pohon ajaib atau The Mitacle Tree yang secara ilmiah dan alamiah sebagai tanaman berkhasiat obat dan merupakan sumber gizi yang tidak terdapat pada tanaman-tanaman lain. Di Sulawesi Tenggara, daun dari pohon ini telah menjadi sahabat dapur para ibu rumah tangga, dikonsumsi sebagai sayuran segar bersama menu lainnya, untuk mendapatkannya pun sangat mudah.
Kandungan flafovoidnya sebagai antioksidan telah banyak diteliti, dimana flafonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas. Daun kelor juga memiliki sifat antijamur, antivirus, antidepresan, dan anti-inflamasi. (Toripah, S.S., 2014)
Saat ini para peneliti dan ilmuan dari berbagai negara tengah berlomba untuk menemukan antivirus Covid-19. Tim peneliti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Peretanian Bogor (IPB) telah menemukan kandidat antivirus Covid-19 yang berasal dari bahan alam. Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin. Semua senyawa itu terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda), kulit jeruk, dan daun kelor. Penelitian ini didasarkan atas hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus Covid-19 (fk.ui.ac.id, 2020)
Prof. Ari selaku Dekan FKUI mengatakan dari hasil bioinformatika dengan menggunakan artificial intelligence, dengan machine learning, setelah mendapatkan compete genome virus secara keseluruhan, dilakukan docking dengan struktur herbal yang ada. Pada buah jambu biji merah, kulit jeruk dan daun kelor mempunyai struktur herbal yang baik sehingga bisa digunakan untuk mencegah virus corona. Meski demikian, hasil penelitian itu harus dilakukan pengujian klinis lebih lanjut, imbuhnya. (fk.ui.ac.id, 2020)
Dengan adanya hasil penelitian ini, membawa sedikit angin segar bagi masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan Covid-19, terlebih lagi dengan semakin langkanya multivitamin sebagai immune booster di pasaran.
Namun demikian, perilaku hidup bersih wajib tetap diterapkan dan mematuhi himbauan dari pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Sayangi Diri, Sayangi Keluarga. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa melindungi diri kita dan orang-orang yang kita sayangi. Semoga bencana Covid-19 cepat berlalu. Amin…
Oleh : Muhammad Sujarwad
Penulis adalah Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo