Ridwan Bae: Kader Golkar Sultra Tahan Diri, Jangan Sampai Rugi

Ridwan menyayangkan cara kubu Agung Laksono yang main pecat-memecat dengan penunjukan Plt. Jika nantinya kubu Aburizal menang dalam proses pengadilan maka akan pecat-memecat lagi. Hal seperti ini men

Ridwan menyayangkan cara kubu Agung Laksono yang main pecat-memecat dengan penunjukan Plt. Jika nantinya kubu Aburizal menang dalam proses pengadilan maka akan pecat-memecat lagi. Hal seperti ini menurutnya, justru menghabisi kader. Harapan Ridwan, kader Golkar se-Sultra agar tenang dan jangan ikut-ikutan sesuatu yang tidak pasti.
“Nanti sudah ada keputusan pengadilan baru ambil sikap. Kalau sekarang belum ada, inikan tejepit semua kader. Kalau betul pada saat penyambutannya Oheo di Sultra ada yang datang maka itu semua akan tercatat nama-namanya, kalau suatu ketika Aburizal menang maka habis juga mereka yang tercatat datang itu dan sebaliknya,” kata Ridwan Bae di Jakarta melalui telepon selulernya, Selasa malam (31/3/2015).
Ridwan sangat berharap kader Golkar menahan diri karena ujung persolan ini hanya tinggal 1 atau 2 bulan. Dikatakannya, bila sudah ada keputusan pengadilan maka seluruh kader Golkar harus taat, apalagi sekarang ini sudah ada pernyataan hakim mahkamah partai Muladi bahwa secara resmi keputusan mahkamah partai yang disahkan Kemenkumhan itu tidak memutuskan siapapun yang surat resminya sudah dibacakan tadi oleh ketua DPR RI.
Harapan Ridwan, sekarang ini sebagai ketua Golkar Sultra, sebagai kakak, sebagai kader Golkar, agar jangan ada kader yang turun mehura-hura dan sebaiknya menunggu keputusan pengadilan baru kemudian bersikap. Dinyatakan Ridwan jangan sampai kader di daerah saat ini yang sudah bermain kubu-kubuan semua uforia mereka akan berakhir dalam kurun waktu 1 atau 2 minggu.
“Saya ini sebagai seorang politisi menganggap Agung dan Aburizal itu sama saja karena dekat dengan keduanya, tapi dalam bersikap saya masih menunggu keputusan pengadilan meskipun saya yakini Munas Bali itu adalah benar. Acara Oheo yang katanya akan disambut dengan meriah itu saya merasa prihatin karena kabar yang saya dengar setiap anggota fraksi diwajibkan menyumbang Rp.750 ribu, itu berarti sama saja memeras Golkar Sultra,” ungkap Ridwan. (Taslim)