ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pengadaan kendaraan dinas (Randis) pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditengah wabah Covid-19 menuai kecaman.
Direktur Aliansi Perempuan (Alpen) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Hasmida Karim menilai pengadaan Randis mewah untuk pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra tidak etis di tengah wabah Covid-19 yang mendera warga.
Sebelumnya, Randis empat pimpinan DPRD Sultra diparkir di halaman gedung wakil rakyat itu, Selasa (31/3/2020) Empat mobil itu yakni tiga Toyota Fortuner dan sedan Camry. Empat kendaraan mewah itu ditaksir dengan harga Rp 2,5 miliar. Pengadaannya diambil dari APBD 2020.
“Itu hanya akan melukai hati rakyat. Saat ini kita tahu para pekerja informal, buruh, pelaku UMKM, kesulitan dalam menanggung kebutuhan sehari-hari akibat pemasukan yang berkurang, belum lagi tenaga medis yang serba kekurangan APD dalam melakukan pelayanan bagi pasien,” tegas Hasmida Karim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/2020).
Menurut Hasmida, meski dianggarkan pada tahun sebelumnya, seharusnya APBD bisa dialokasikan sesuai kebutuhan, khususnya untuk rakyat dan tenaga medis yg saat ini sedang bertaruh nyawa menyelamatkan korban Covid-19. Sementara pimpinan DPRD sesungguhnya tidak membutuhkan randis ini karena pengadaan sblmnya msh dapat digunakan.
(Baca Juga : Wali Kota Kendari Sumbangkan Gaji 6 Bulan Bantu Atasi Corona)
Seharusnya juga, lanjut dia, APBD lebih difokuskan untuk membuat perencanaan program daerah yang memaksimalkan mitigasi dan adaptasi bencana.
“Sebaiknya Randis yang sudah ada itu diperuntukan untuk operasional/mobilisasi tenaga medis dalam menjangkau pasien dan melalukan surveilens kasus Covid-19 ke daerah-daerah,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Sultra Muhammad Endang SA menyesalkan kinerja Sekretaris DPRD Sultra lantaran kedatangan Randis itu tidak tepat sehingga timbul pro kontra di publik. Dia mengklaim, sampai saat ini dirinya dan tiga pimpinan DPRD lain belum menerima mobdis mewah itu.
“Seharusnya (mobdis) itu tiba pada Januari lalu. Tapi, kami tidak tau keterlambatan bagaimana sehingga baru tiba saat ini. Makanya sejak Oktober saya pakai kendaraan pribadi,” klaim Endang saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (1/4/2020).
(Baca Juga : 3000 Paket Sembako Gratis Siap Disalurkan ke Warga Kendari)
Politisi Partai Demokrat ini mengaku, tak tahu mengenai kemunculan Randis ini hingga menjadi kontroversial di publik saat DPRD tengah memperjuangkan rasionalisasi anggaran penanganan Covid-19. Dia menegaskan bahwa hanya ingin uang tunjangan transportasi bukan mobdis.
Endang berencana memanggil Sekwan DPRD Sultra untuk mempertanyakan kedatangan Randis itu di kantor wakil rakyat telah dibayarkan atau belum. Jika belum, ia akan mengalokasikan anggarannya ke penanganan Covid-19.
“Kami kalau memang mobil ini belum dibayarkan, maka saya akan perintahkan pak Sekwan supaya itu ditunda pembayarannya. Kita alokasikan untuk penanganan Covid-19. Kami cukup diberikan tunjangan transport sebagaimana yang lain,” tutup dia. (a)