ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) memperketat penjagaan di perbatasan antara Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra), tepatnya di Desa Lawaki Jaya Kecamatan Tolala.
Langkah tersebut diambil demi mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) masuk ke wilayah yang berbatasan langsung dengan Sulsel tersebut.
Satu per satu kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang hendak melintas diberhentikan petugas, kemudian warga diminta untuk mencuci tangan di tempat yang disediakan.
Setelah itu mereka didata dan melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan suhu badan serta kesehatan ringan lainnya oleh aparat gabungan dari unsur TNI-Polri, BPBD, puskesmas dan dinas kesehatan setempat.
Kepala Koordinator Posko Tiga Pengendalian Covid-19 Desa Lawaki Jaya, Liberti mengatakan posko tersebut diperketat sejak 17 hari lalu setelah adanya surat edaran bupati untuk memperketat jalur pintu masuk di wilayah perbatasan guna mengatisipasi penyebaran virus corona tersebut.
Dia menyebutkan dalam sehari rata-rata arus manusia yang melintas mencapai ratusan dengan tujuan paling banyak menuju Kendari.
(Baca Juga : Begini Kondisi Perbatasan Kendari Selama Pengawasan Corona)
“Posko tiga ini dibuat sejak 21 Maret lalu, sesuai yang kita data orang yang melintas mencapai 700 sampai 800 orang per hari,” kata Liberti, Kamis (2/4/2020).
Dikatakan, warga yang melintas tersebut didominasi dari Sulsel yang berstatus pelajar dan mahasiswa yang hendak pulang kampung, selebihnya sekadar lewat menuju Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Bombana, dan beberapa pengendara lainnya langsung menuju Kendari.
“Kebanyakan yang melintas mahasiswa dari Makassar yang pulang kampung, tapi banyak juga yang langsung menuju Kendari,” bebernya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kolut ini menambahkan, jadwal petugas disiagakan dalam sekali piket sebanyak 25 orang. Jumlah tersebut dinilai sudah mencukupi.
Namun yang menjadi kendala petugas adalah jaringan telepon dan akses internet yang tidak ada di wilayah tersebut, sehingga menyulitkan mereka saat hendak melaporkan situsi ke tim satgas lainnya yang berada di Kota Lasusua.
“Paling susah jaringan telepon tidak ada di sini, jadi tidak ada komunikasi dari luar. Kalau kita mau mengirim data harus menempuh sekitar 10 kilometer untuk dapat jaringan,” ujarnya. (b)