ZONASULTRA.COM, KENDARI – Salah seorang keluarga pasien positif corona (Covid-19) membantah ada acara keluarga atau syukuran “baca-baca” usai pasangan suami istri (pasutri) pulang dari umrah 11 sampai 13 Maret 2020 lalu sehingga jadi penyebab tertularnya virus corona ke seorang perawat bersama suaminya.
Dia adalah Komar, yang mengaku sebagai adik pasien tersebut. Dia mengklaim bahwa informasi yang diberikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas dr Sjarif Subijakto mengenai itu adalah keliru.
(Baca Juga : Satu Perawat RSUD Bahteramas Positif Covid-19, Terinfeksi dari Pasien Konawe)
“Karena tidak ada acara setelah pulang umrah, yang ada acara syukuran (baca-baca) sebelum berangkat umrah. Harapan kami pihak rumah sakit atau pemerintah tidak memberikan informasi yang tidak sesuai tentang pasien Covid-19,” tegas Komar dalam keterangan tertulisnya, kepada jurnalis ZonaSultra, Jumat (3/4/2020).
Dia menegaskan, apabila ada informasi yang tidak sesuai, maka pihak keluarga sangat dirugikan dan membuat mereka diasingkan di lingkungan sekitar.
“Jadi sebelum mengeluarkan statemen agar dikroscek dulu kebenarannya. Karena jangan sampe pemerintah sendiri yang menyebarkan berita bohong atau hoax,” kesal dia.
Dia menambahkan bahwa, semua penghuni rumah yang sempat disinggahi setelah pulang umrah oleh dua pasien positif dan juga diduga sebagai lokasi terpaparnya dua pasien postif baru yang berlokasi di Kelurahan Pondambea Kecamatan Kadia itu, sudah dilakukan rapid test.
(Baca Juga : Jubir Covid-19: Total Positif di Sultra 5 Orang, Dua Kasus Baru)
“Enam orang di dalam rumah itu termasuk kedua orang tua pasien pasutri setelah dites hasilnya negatif. Kami harap masyarakat tidak resah lagi karena selama ini masyarakat sangat resah,” pungkas dia.
Sebelumnya, dr Sjarif Subijakto membeberkan bahwa, perawat yang terjangkit corona merupakan keluarga pasien pasutri yang terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kabupaten Konawe.
Sjarif menyebut sepulang dari umrah, pasutri tersebut menggelar acara syukuran (baca-baca) di rumah keluarganya di Jalan Balaikota III, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). (B)